Ini ilmu yang sering banget terlupakan dalam nulis. Saya juga baru nyadar bahwa saya sering banget ngelakuin ini. Kenapa? Karena sebagai Ghost Writer, ya mau nggak mau hars mengamati tulisan si klien.
Oke, sebelum melanjutkan tulisan ini, coba jawab pertanyaan saya ini:
- Pernah nggak kita baca buku, terhanyut dan menikmati banget tulisannya? Nggak bosen-bosen bacanya. Bahkan beberapa kali kita ngulang baca tulisan tersebut.
- Pernah nggak ketika baca buku, kita merasa buku itu lagi ngomong sama kita lalu kita menjawab dengan sendirinya. Bahkan kalau buku itu meminta kita untuk menulis, kita ngikutin perintahnya?
Kalau pernah, berarti buku tersebut berhasil bikin Anda terhipnotis dengan tulisannya, dan dapat dipastikan buku itu adalah buku yang keren punya.
Nah, perilaku tersebut sering banget terjadi kepada pembaca. Apalagi kalau si pembaca tersebut membaca buku penulis yang menjadi idolanya, beuhhh asyik banget!
Nggak salah, karena memang tugas pembaca ya menikmati tulisan. Lalu bagaimana kalau yang baca adalah sebagai seorang penulis seperti kita? Nah ini yang ingin saya bahas.
Lanjutttt….
Penulis kece adalah pembaca yang baik. Ini penting untuk diingat. Kalau sebagai pembaca kita nikmatin tulisannya, sebagai penulis, kita AMATI TULISANNYA.
Kenapa harus diamati? Supaya tahu dan bisa dipelajari kenapa buku tersebut bagus dan lain sebagainya. Dengan begitu kita jadi tahu kualitas buku kita seperti apa.
Lalu apa yang bisa kita amati?
1. Judulnya menarik nggak?
2. Covernya bikin orang tertik untuk ngambil bukunya nggak?
3. Sinopsisnya menggigit, kah?
4. Judul Babnya bikin penasaran nggak?
5. Teknik nulisnya gimana sampai orang ngerasa nyaman banget baca bukunya?
6. Teknik dalam penyajian Lead seasyik apa sampai orang ngerasa harus menikmati tulisan-tulisan selanjutnya?
7. Ilustrasi di dalam buku apa bisa membantu pembaca mudah memahami isinya atau nggak?
Ngamatin tulisan penulis ini dilakukan juga oleh para penulis senior. Sering kali dengan mengamati tulisan tersebut, jadi malah ngerasa kalau tulisan kita masih mentah. Nah, disini letak belajarnya. Jadi mulai sekarang jadilah pengamat tulisan orang lain ya.
Regards,
Tendi Murti