Om Zepp dan Bebek 70
     Hallo guys, selamat malam nih. Cuaca sudah mulai hujan terus beberapa hari ini, mudah mudahan hujan ini menjadi berkah untuk kita semuanya dan dijauhkan dari mara bahaya dan musibah yang akan melanda. Aamiin 

     Cukup lama belum update untuk melanjutkan ke chapter ini, bagi aku seorang penulis pemula cukup mengkerutkan dahiku lebar lebar, padahal kerangka tulisannya sudah aku list dengan teratur dan semangat. Tinggal waktu yang berbicara, apakah buku ini akan tamat dengan cepat atau malah taqdir berkata lain? Hmm..semangat terus lah ya!!!

     Kuy, kita lanzutt ceritanya guys..

     Om Zepp rahimahullah, dengan segala kebaikanmu. Aku ucapkan banyak banyak terima kasih, banyak jasamu dalam hidupku. Kau merubah langkah langkahku menjadi berani untuk maju dan untuk berjuang pantang pulang sebelum menang. 

     Om Zepp adalah adik mamahku yang paling vocal di keluarga besarku. Beliau pandai bertutur kata, pendamai bagi keluarga meskipun beliau agak ceplas coplos kalau menasehati orang lain. Itu adalah ciri khasnya, aku sadari itu sebagai kekurangan sekaligus kelebihan beliau.

     Apa hubungannya dengan bebek di chapter ini? Hmm..kalian nggak usah jawab juga nggak apa apa, pastinya kalian nggak akan paham. Hahaha...

    Om Zepp adalah salah satu orang yang semangat melihat aku kuliah, apalagi tau aku ambil jurusan teknik mesin, semakin menambah kukuh dalam membantu aku secara moril dan materil. Beliau itu lebih tepatnya tetanggaku juga, jadi rumahnya kita benar benar sebelahan. Pastilah om Zepp  mengamati gerak geriku sehari hari, ketambah juga beliau belum dikaruniai anak laki laki, jadi aku selalu beliau ajak kemana mana seperti anak sendiri.

     Sering diajak kemana sih? Kepoin aku dong!..

     Diajak jual beli tuker tambah mobil, diajak renovasi rumah, diajak ke bengkel betulin motor dan mobil. Beliau terus maksa aku untuk ikut belajar bagaimana laki-laki itu harus bekerja keras, serba bisa dan rajin gerak.

     Waktu itu aku nggak paham dengan maksud beliau. Terkadang aku kesel juga kalau keseringan disuruh-suruh, karena anak anak tahu sendiri merasa terkurangi jatah main sama temen temen.

     Om Zepp adalah orang yang cukup mapan dibanding saudara saudara mamahku lainnya, selain bekerja sebagai pimpinan cabang di perusahaan perbankan, beliau juga pengusaha ulung. Aku sedikit banyak belajar dari ketekunan beliau.

     Balik lagi dengan perkara bebek nih, beberapa bulan sudah aku kuliah, tanda tanda lemah mulai menjalar, mulai mengeluh karena nggak punya kendaran alias motor untuk akses pulang pergi kampus. Tahu sendiri kalau naik angkot suka penuh drama dan menguras emosi. Ada sih motor, tapi punya kakak laki lakiku, dia juga di pake ke kampus karena masih semester akhir di universitas PTN jurusan agama. 

     Aku sadar orang tuaku nggak punya uang untuk beli motor, untuk biaya kuliah saja masih abu abu. Akhirnya om Zepp kasih pinjam aku motor bebek tahun 70, tapi motornya harus di rakit dulu, karena semuanya terpisah dan tercerai berai, mulai dari rangka, mesin dan roda sudah tak bersama.

     Aku diajak untuk merakit motornya bersama, menghamplas, mengecat bodi rangkanya, membetulkan mesinnya dan terakhir menghidupkan lagi pajak stnk nya yang sudah lama tertidur lelap alias bodong.

     Akhirnya motornya sudah selesai, motor jadul legendaris bebek merah darah tahun 1970. Aku pakai pergi ke kampus dan Om Zepp selalu bilang "sungguh-sungguhlah dalam belajar, proses itu mahal". Beliau selalu mendorong aku untuk maju, jangan minder dan jangan banyak gaya. Kita akan dihargai orang banyak karena kualitas otak kita, bukan brand yang dipakai dan dipamerkan ke orang, imbuh om Zepp.

     Nampaknya motor itu******aku menjadi terkenal di kampus, karena aku satu satunya yang pakai motor jadul pada waktu itu. Disitu pula kecuekan diri mulai tergambar jelas, tak ada gengsi karena aku sadar aku bukan dari keluarga yang punya dan berlebih motor inipun bantuan dari keluarga besar yaitu om Zepp. 

     Jangan sedih dan jangan baper ya guys, dunia itu berputar kadang kita ada di atas kadang kita bisa di bawah. Nah, bagaimana caranya kita bisa di posisi tengah tengah alias berada di comfort zone. Jujur aku awal awal merasa sedih,  karena nggak punya fasilitas yang ideal seperti teman teman ku yang lain, modalku hanya let it flow saja.

     Merasakan pahit dulu tak apa lah, berkecukupan kemudian. Alhamdulillah aku sudah merasakannya sekarang. Punya mobil impian meskipun bekas kemudian ada istriku yang solehah lulusan pesantren pula dan anak laki lakiku yang soleh yang Allah Azza wa jalla hantarkan kepadaku saat ini. Aamiin 

     Ini tentang berkhayal dan bermimpi guys, lalu Allah Azza wa jalla hantarkan impianku dengan pilihan yang terbaik dariNya. Ini nyata guys, butul kata om Zepp "proses itu mahal" karena proses yang membentuk kita menjadi pribadi yang paham dan sadar bahwa usaha dan kerja keras itu tidak akan menghianati hasil.

     Yuk, buktikan dan sabar dalam melangkah dan menjalankan setiap proses kehidupan yang kita jalani setiap saat, hingga akhirnya kita bisa mendapatkan kebaikan dari mimpi mimpi kita dimasa depan. Aamiin 


Komentar

Login untuk melihat komentar!