Kau adalah sampan yang pernah singgah
Di dermaga yang bernama pelabuhan rasa
Tak peduli debur ombak, menggoda
Pun nyinyir camar yang terbang rendah
Kita pernah merajut asa di ufuk begitu senja
Bercerita, lalu melukis warna cakrawala
Pada kanvas-kanvas dan kuas harap
Antara lidah air, berkejaran menuju pesisir
Menyapa pasir di bibir pantai, merona
Hingga di suatu senjakala lain tiba
Sampai bulan kusut masai di ujung raya
Kau berlayar menuju yang tak kuduga
Tanpa kata, buatku luka
Kini aku bukanlah cadas!
Melainkan Ranu Bayu yang melalang buana
Di atas samudra yang kau rayu
Menghempas paksa, lambungmu goyah
Mematahkan tiang-tiang
Merobek layar-layar berkembang yang kau sebut cinta
Kau lelah nan payah, lalu berteriak
"Aku kembali padamu Ranu! Aku kembali!"
Kau tahu, dulu di pantai ini, di pasir putih ini
aku pernah melukis namamu dalam siluet lingkaran hati
Namun takdirnya sama
Terhapus dalam kedip buih