Kau tahu,
Secangkir kopi adalah bunuh diri
Paling berani
Disetiap genangannya adalah aroma
Disetiap aromanya adalah kenangan
Disetiap kenangan adalah kamu
Lalu, binarmu menyusup di ruang kalbu
Menyesak, bulirkuh jatuh
Kata-kataku pecah
Bersama larik senja dan romansa kopi
Genangan kenangan tak bertepi
Kala purnama tergantung di atas ampera
Angin menelisik, berbisik
Perihal rindu ini milikmu
Aku memilih kembali ke kotamu
Sebagai perjalanan menemukan engkau
Sebagai bait-bait yang kutitipkan
Pada riak-riak musi di pecah lambung bidar
Saksi perjalanan, sayembara ini belum usai.