Kau,
Bidadari yang datang dari bumi anbiyya
Tak peduli debu-debu mengabur pandangan
Kau tetap menghadang meradang
Tak peduli hujan peluru menerjang
Kau, tanpa getar menuju garda terdepan
Tanganmu bersimbah darah para syuhada
Matamu tak lelah bersimbah rinai sendu
Kau, berdiri gagah dan berseru lantang
Ini, negeri kami!
Ini, tanah air kami!
Derap langkahmu seiring tasbih alam
Tak peduli peluh beriringan jatuh
Tak peduli terik, pasir memerah nan mencekam
Tak peduli desingan peluru melayang
Hingga jumat pagi itu,
Selaksa pesan bersarang tepat dijantungmu
Kau terpejam diam, yang terdengar
Hanya kepakan sayap-sayap para penjaga
Membawa aroma surga