Keenam
Menjadi manusia memang adalah sangat berat, harus memikirkan berbagai sudut pandang mulai dari memikirkan kehidupan sampai memikirkan yang tidak mesti seharusnya dipikirkan oleh manusia.


tetapi begitu rakusnya manusia sehingga harus memikirkan hal-hal yang diluar nalar mereka, ini sudah menjadi suatu kodrat yang harus dipikirkan dan memang manusia adalah suatu benda yang berpikir yang ketika ketika pikirannya tidak digunakan untuk berpikir masa ia belum bisa menyandang gelar sebagai manusia yang utuh tetapi ia bisa saja disebut sebagai mayat yang berjalan atau benda mati yang tiada berguna.


namun hal itu memikirkan sesuatu tidak semuanya harus dipikirkan karena ketika kita berlebihan dalam memikirkan sesuatu maka pikiran akan rancuh dan kacau balau maka memikirkan sesuatu harus fokus pada tujuan yang ingin dicapai.


memang baik untuk memikirkan segala hal tetapi adakalanya pikiran harus refreshing kembali supaya pemikiran tidak berputar-putar pada hal yang sama dan tidak memutuskan rantai-rantai yang ada dipikiran yang membuatnya lemah kembali dalam berpikir.


manusia dianugerahi otak yang harus digunakan untuk berpikir bahkan kita dicukur disuruh untuk memikirkan hal-hal apa yang menjadi keperluan kita ke depan dan dengan penuh pertimbangan sehingga kita bisa mengambil langkah yang pasti hasil dari pemikiran kita sebelumnya.


Kadangkala saya merasakan kekecewaan yang mendalam saat melihat teman-teman yang telah berjuang mereka sudah sukses namun saya masih di belakang baru merasakan perjuangan dan melangkah dengan rasa belum pasti.


sedangkan mereka sudah jauh dan sudah enak dalam perjuangannya namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa segala sesuatu pasti ada hikmahnya walaupun kita sudah tertinggal jauh dan baru merasakan apa yang sudah mereka rasaka, namun begitulah perjuangan kadangkala kita harus merelakan apa yang sudah mereka dapatkan.


Kadang kalah rasa kekecewaan yang mendalam membuatku tidak bisa untuk bergerak harus diakui bahwa kecewa itu sangat mendalam apalagi melihat para teman-teman sudah sukses dalam menjalani perjuangan mereka.


Namun apalah daya orang yang baru merasakan perjuangan kadang kala harus menelan rasa pahit rasa kecewa namun ketika tidak begitu maka selamanya kita akan merasakan ketertinggalan. kita tidak akan pernah berubah selamanya kita akan berada di belakang dan kapan kita bisa bangkit ketika rasa kekecewaan itu datang dan tidak bisa dihadapi bahkan berbalik ke belakang padahal kita sudah di belakang dan terlalu bawa perasaan sehingga tidak ada permasalahan yang selesai dan mendapat solusi yang terbaik.


Kadangkala rasa kecewa yang membuatku bertahan namun kadangkala saya tidak bisa melihat keadaan sehingga harus kuat menahan kembali pahitnya perjuangan dan rela menerima apa adanya.



Memaksakan kehendak kita pada seseorang atau orang banyak hanyalah satu hal yang sebenarnya kurang baik tetapi karena kebutuhan yang mendesak yang membuat kita terus berpikir Bagaimana baiknya.


Bagaimana sehingga kita bisa diterima orang lain ataupun orang banyak, memaksakan kehendak sebenarnya hal yang tidak patut untuk dilaksanakan karena segala sesuatunya apabila dilandasi dengan rasa keterpaksaan dan rasa tidak ikhlas maka menerimanya pun hanya dengan setengah hati bahkan hanya dengan setengah pikiran. 


ini yang harus dihilangkan dari jiwa-jiwa kepemimpinan, jiwa orang-orang yang ingin mempunyai popularitas ataupun ingin ditokohkan di dalam suatu masyarakat atau orang tertentu apalagi kehendak yang ingin dipaksakan bertentangan dengan akal mereka maka secara otomatis banyak diantara mereka yang tidak mau menerimanya. 


tapi karena asas kebutuhan bukan berarti bahwa kita mau memaksakan kehendak itu tanpa di dasari dengan rasa pemikiran yang jernih, tetapi semata-mata di atas dasar asas kebutuhan sehingga mau dan tidak mau kehendak itu dipaksakan walaupun kita tahu bahwa segalanya kurang baik.


tetapi kita kembalikan kepada hal yang akan terjadi kedepannya demi kebaikan bersama apapun yang dilakukan atas nama kebaikan maka harus diterima dengan lapang dada dan dilaksanakan sesuai apa yang dibutuhkan.


cerita tentang kebahagiaan, tidak selamanya tentang apa yang kita lihat dan memandang orang itu bahwa ia sedang bahagia, itu yang terjadi pada seseorang, maka jangan langsung percaya kepada mereka yang bahagia dengan ekspektasi yang terjadi kepadanya ,tapi lihatlah di balik realitas yang terjadi. 


Mungkin ada satu titik realitas palsu yang terjadi kepadanya siapa yang dapat menyangka dan mengirah bahwa kebahagiaan seseorang bisa dilihat dari apa yang terjadi sekarang ini, tidak selamanya kehidupan itu selalu menunjukkan kepada orang-orang yang beruntung tapi kadangkala juga menunjukkan kepada orang-orang orang yang tidak beruntung sama sekali, karena kehidupan selalu terus berputar.


Ekspektasi yang terjadi hari ini kadangkala tidak sesuai keinginan yang diharapkan tetapi kadang datang dengan keadaan yang tidak disangka-sangka, ini yang membuat manusia kadangkala mengambil jalan dan langkah lain untuk menghilangkan rasa kepedihannya. 


Hari ini ketika kita ingin melihat kebahagiaan seseorang tidak mesti harus memandang dari sisi kebahagiaan saja tetapi harus melihat realitas yang terjadi di lapangan karena fakta dan realitas di lapangan berbeda dengan realitas yang terjadi dengan mengandalkan data ataupun pandangan dari sisi hal yang tidak bisa dipercaya. Maka jangan pernah menilai sisi kebahagiaan dari realitas yang ada sekarang.


"Kita hidup di zaman deret, insiden, spontanitas, kebetulan semua dianggap omong kosong selalu ada rekayasa katanya. karena kita tidak bisa membayangkan sesuatu yang tidak diduga-duga. Dengan kata lain kita tidak mempunyai ide tentang sesuatu yang sama sekali bebas dari sesuatu deret".


Sebagai manusia tentu kita punya keinginan untuk berubah dan melangkah ke arah yang lebih baik lagi, tentulah kita tidak ingin apa yang kita lakukan hari ini sama saja dengan apa yang kita lakukan kemarin tidak ada perubahan yang terjadi. Oleh karena itu mari melangkah ke arah yang lebih baik, jangan pernah ragu untuk melangkah bahkan jangan pernah ragu untuk terbang itu semua berawal dari niatmu".


"Mari berkarya bersama untuk melejitkan karya-karya kita agar tersebar ke seluruh alam, bahkan usahakan untuk jiwa dan raga kita berkeliling terbang kemana-mana. Namun semua itu tidak akan terjadi, kecuali dari niat yang awalnya, tanpa niat yang sungguh-sungguh maka semua tidak ada maknanya. Tidak ada perubahan yang terjadi tanpa didasari niat yang baik."


"Dari segi pemecahan masalah dan pencarian solusi orang yang dewasa sudah pasti dan sudah bisa memecahkan masalahnya sendiri dan bisa memberikan solusi yang terbaik buat dirinya sendiri sedangkan orang yang belum dewasa masih terlena dengan pikiran anak-anaknya dan kadang kalah masih dilanda bawa perasaan karena pemikirannya belum sematang orang yang dewasa dan belum bisa memberikan solusi dalam memecahkan masalah."