⚠️5. DICERAIKAN SAAT REUNI OLEH SUAMI GANTENG YANG PELIT, DAPAT SUAMI DEKIL YANG KAYA
💖 Ditalak dan dipermalukan saat reuni akbar.
#cerbung
#MiratiMona
#Suamiku_dekil_kaya
"Maaf, kalau tahu kamu begini, aku sejak dulu…."
"Eh? Itu kan?" Aku memotong kalimatnya tanpa sadar karena terkejut. "Kok Bapak udah keluar ke depan rumah?!" Kulihat sosok Bapak dari kejauhan. Meski mataku tidak bisa melihat jelas, aku hafal bentuk tubuh bapakku sendiri. Dan aku tahu betul gestur berkacak pinggang, adalah tanda bahwa dia sedang marah besar.
Tiba-tiba, aku menyadari sesuatu.
Jangan-jangan … Mas Aldo sudah lebih dulu mengadukan kami! Ah! Aku nggak kepikiran menelepon karena kupikir ynag begini, harus kau ceritakan langsung pada Bapak. Ternyata aku salah langkah.
Setelah cukup dekat, pria misterius itu menepikan mobilnya. Dia langsung turun dan lagi-lagi membukakan pintu untukku.
Aku melirik Bapak takut-takut. Meski Bapak sebenarnya menyayangiku, kalau sedang marah, beliau sangat mengerikan!
"Kamu yang bawa kabur istri orang? Masuk! Bapak mau bicara!"
Pria misterius itu bahkan baru sempat mengucapkan salam, ketika Bapak langsung memberondongnya dengan tuduhan tak masuk akal.
Namun, dia menanggapinya dengan senyum teduh yang tenang sebelum sebelum mengikuti Bapak masuk ke rumah.
Aku menutup pintu dengan bingung ketika pria itu menatapku.
"Duduklah di kursi itu!" Bapak menarik kursi plastik tanpa sandaran ke arah pria itu. Sementara beliau sendiri langsung duduk di atas kasur yang biasa kutiduri. Aku pun menyusul duduk di sebelah beliau.
Sementara Ibu hanya diam di kursi sofa tunggal empuk. Satu-satunya sofa yang kami punya.
"Nah, anak muda. Siapa namamu?"
"Nama saya Agus, Pak. Apa Bapak lupa? Dulu…."
"Saya nggak suka kalau kamu melakukan hal seperti tadi!" Bapak memotong kalimat pria yang ternyata bernama Agus itu.
Aku berusaha mengingat-ingat siapa sebenarnya 'Agus' ini? Aku tidak bisa mengingat apa pun.
Dia siapa?
Sungguh, aku tidak ingat pernah punya kenalan bernama Agus sebelumnya. Memang nama yang cukup pasaran. Namun, aku memang bisa dibilang tidak pernah bergaul dengan lawan jenis.
"Apa boleh saya tahu kesalahan saya, Pak?"
"Membawa pergi istri orang di depan umum, apa kamu mau membuat anak saya dinilai rendah oleh orang lain?" Bapak menatap Mas Agus garang.
"Maaf, saya tidak berpikir sampai ke sana. Soalnya…."
"Apa salahnya suami menegur istri yang tidak berpenampilan pantas saat pesta? Lihat, jilbabnya saja acak-acakan begitu, cuma pakai sendal sepatu pula. Kayak nggak pernah diajari berias sama suaminya!"
'Emang nggak pernah,' balasku dalam hati.
"Soal jilbab, semua salah mobil saya yang tidak ada pendingin ruangan hingga terpaksa kami membuka jendel…"
"Tidak ada istilahnya perempuan meninggalkan rumah suaminya tanpa izin apalagi dengan pria lain!" Bapak masih keras kepala dan terus-menerus memotong penjelasan Mas Agus.
"Pak?" Akhirnya aku angkat bicara. "Emangnya Mas Aldo ngomong apa, sih?"
"Kamu dibawa kabur sama Agus. Dia dan teman-temannya sampai menyusul ke parkiran untuk mengejarmu. Namun, kamu tetap ngeyel dan balik ke sini!"
"Bapak percaya?" Mungkin saat ini raut wajahku terlihat berduka dan sedikit kecewa.
"Teman-temannya juga mendukung ucapannya."
Aku menarik napas. "Semua itu bohong! Tiara ditalak dua kali, Pak. Satu sebelum masuk gedung, dan yang kedua di saat kami semua sedang berkumpul untuk makan malam di hall."
Bapak sejenak membeku. Dia terdiam sebelum akhirnya buka mulut. "Kenapa bisa?"
"Mas Aldo bilang, Tiara jelek, jerawatan, dan membuat malu dirinya. Karena itu Tiara ditalak."
"Astagfirullah!"
"Saya melihat itu dan langsung mengatakan berniat menikahi Tiara jika dia mau." Mas Agus berusaha untuk membelaku.
"Kamu terima itu?" Bapak menoleh ke arahku dengan ekspresi berduka.
"Tiara belum menjawab apa-apa. Mau bicara dengan Bapak dulu."
"Memalukan! Sungguh memalukan!" Bapak menatapku sinis.
Mas Agus tampak mulai kesal. "Bukan salah Tiara kalau sampai Aldo…."
"Bukan Aldo! Tapi, kalian!" Bapak bergantian menatapku dan Mas Agus.
Aku mengerutkan kening heran. "Kenapa kami?"
"Mana ada laki-laki terhormat yang melamar istri orang lain?!" Bapak bergidik.
"Tapi Tiara sudah ditalak dua, Pak! Bukankah artinya Tiara sudah bukan istri Mas Aldo?" Aku tak terima disalahkan pada sesuatu yang bukan salahku sama sekali.
"Lagipula, Aldo sudah mempermalukan anak Bapak di depan umum. Menalak istri di depan umum bukan sesuatu yang…."
"Dan seandainya pun itu salah, itu sama sekali bukan urusanmu, Anak Muda!" Bapak menatap Mas Agus dingin.
Baru aku hendak membuka mulut, Bapak mengangkat tangannya.
"Apa kalian tahu apa itu masa Iddah?"
"Masa tunggu empat bulan setelah ditalak satu, pasangan suami-istri harus tetap tinggal satu atap supaya memberi kesempatan berpikir ulang dan bisa rujuk kembali," jawabku.
"Nah, itu tahu!" Bapak tersenyum tipis terlihat sedikit lega. "Dan itu bukan cuma buat talak satu. Tapi, talak dua!"
Aku membelalak. "Ma-maksudnya, Tiara harus menunggu empat bulan sebelum bercerai dengan Mas Aldo?" Membayangkan aku harus menunggu empat bulan serumah dengan Mas Aldo membuatku bergidik. "Mas Aldo sudah mengurusir Tiara, Pak. Bahkan Tiara nggak boleh membawa barang apa pun kecuali yang menempel di badan."
Bisa kudengar Bapak mengeluarkan hela napas panjang. "Laki-laki mana yang tidak kesal istrinya dibawa kabur pria lain! Wajar kalau dia mengusirmu!"
"Pak!" Aku menjerit lalu beristighfar. "Kenapa Bapak jadi membela Mas Aldo terus, sih? Bapak nggak tahu perlakuan Mas Aldo sama Tiara selama ini, kan?"
"Selama dia tidak melanggar syariat agama, istri harus bersabar! Bapak takut kamu kelak masuk neraka kalau membantah suamimu!"
Sejenak, aku bisa merasakan kekhawatiran dalam ucapannya. "Dia bilang, keuangannya lagi seret, makanya nggak bisa kasih kamu uang banyak. Contohlah ibumu! Dia tidak pernah mengeluh berapa pun yang Bapak beri!"
"Ya, itu karena Bapak bersikap baik dan...."
"POKOKNYA," potong Bapak lagi-lagi mengabaikan ucapanku. "Sampai masa Iddah selesai, kamu masih berstatus istri Aldo. Jangan keluar dari rumah tanpa izinnya!"
"Ta-tapi…"
"Bapak akan mengantarmu ke rumah Aldo besok pagi-pagi sekali."
🌟🌟🌟🌟
30 Oktober 2021
Haduh… dibalikin ke Aldo. Kudu piye ini?
Yang mau ADD PERTEMANAN, silakan untuk info update cerita bisa kelihatan di timeline teman-teman. Asal perempuan, Mona approve langsung. 😍
Maaf belum bisa menanggapi komen. Masih kena block Facebook nggak bisa reply, react, komen, add friends. T_T sedih Mona, tuh.
.