SETITIK AR RAHIM

Suara tangis bayi itu menarik ruh sang ibu yang sedang berkeliaran di kebun-kebun bunga, Diajaknya kembali dari mimpi untuk bergumul dengan selimut yang beraroma pesing dan celana yang bernoda. 


Kelelahan betumpuk membuatnya kepalanya ambruk diterpa kantuk. Namun kini ia harus tetap berjaga,hingga  sang surya beranjak dari peraduannya.


Masih sama seperti 125 malam sebelumnya.

Wanita muda itu benar-benar kerasukan cinta.

Suara tangis bayi itu menarik ruh sang ibu yang sedang berkeliaran di kebun-kebun bunga, Diajaknya kembali dari mimpi untuk bergumul dengan selimut yang beraroma pesing dan celana yang bernoda. 


Kelelahan betumpuk membuatnya kepalanya ambruk diterpa kantuk. Namun kini ia harus tetap berjaga,hingga  sang surya beranjak dari peraduannya.


Masih sama seperti 125 malam sebelumnya.

Wanita muda itu benar-benar kerasukan cinta.

", ]; document.getElementById( "render-text-chapter" ).innerHTML = `

${myData}

`; const myWorker = new Worker("https://kbm.id/js/worker.js"); myWorker.onmessage = (event) => (document.getElementById("render-text-chapter").innerHTML = event.data); myWorker.postMessage(myData); -->
Komentar

Login untuk melihat komentar!