Hambatan Menulis
Kamu (yang baca) pasti sering merasakan hal ini. Asik banget nulis di status sosial media. Tiba2 seharian puitis banget. Gak tau idenya datang dari mana. Kadang pingin nulis di status status facebook, pajang foto trus kasih caption yang puitis banget. Apalagi kalau saat galau, jiwa puitis nya pasti keluar. Di bandingkan saat galau atau saat gembira banget,  75% saat galau lah yg paling tepat buat nulis unek2 agar terlihat puitis. 

Nulis kadang tergantung mood. Pas lagi enak-enaknya nulis, eh, tiba-tina temen manggil. Pas di lanjutin lagi tulisannya, malah gak tau lagi mau nulis apa. Sedih gak tuh. 

Ada juga nih yang kurang PD alias percaya diri untuk mempublikasikan tulisannya. Ada yang suka nulis di diary, sampai dibiarkan bertahun-tahun menjadi debu. 

Ada juga kalau ingin nulis kata-kata itu terpikir tapi nggak bisa langsung di ungkapin:(.
Kadang sering stuck di satu kalimat. Pas ada ide, tapi gak tau cara ngungkapinnya kayak gimana. Kadang gak PD, sering stuck ide di tengah jalan, sering insecure dengan tulisan sendiri. 

Hal di atas semuanya adalah salah satu musuh bahaya seorang penulis yang menjadi penghambat dalam mengembangkan bakat menulis. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya?. 
Menjadi penulis kita harus percaya diri ,, luapkan apa yang kita rasakan. saran aku sih, kalo lagi nulis jangan di baca dulu. Biarkan ide mengalir sampai mana kita mampu menulis, setelah itu kalo udah stuck di tengah jalan, baru di baca hasilnya.  

Kadang lucu aja kak baca tulisan sendiri pasti mikir kok bisa ya nulis kayak gitu. Buat yg masih malu untuk memperlihatkan karya tulisannya, sebaiknya sering2 ikut kompetensi lomba menulis deh. Banyak loh event2 menulis sekarang ini. Bahkan ada yg gratis biaya pendaftaran dan bukunya di terbitkan. Nah, dari situ kita bisa mengukur seberapa tinggi kemampuan kita dalam menulis. Napi hal utama sih Percaya diri aja, pasti lama kelamaan bisa. Tau prinsip batu dan rintik air kan?. Walaupun air lunak dari batu, tapi kalo lama kelamaan menetes pasti batu akan berlubang juga. Pisau kalau mau tajam ya harus di asah yakan. Dan berlian pun kalau mau indah perlu polesan juga. 
Satu lagi, kadang pernah gak sih merasa malas sekali buat menulis?. 

Kesimpulannya, 
Hambatan menulis sebenarnya hanya satu, yaitu NIAT! Willingness to write. Keinginan kuat, azzam, tekad, untuk menulis. There is a will there is a way. Man jadda wajada.

Bukankah semua perbuatan juga tergantung niatnya? Innamal a'malu binniyatin, kata Nabi Muhammad Saw.

Jadi, kalo Anda tidak ada niat untuk menulis atau menjadi penulis, lupakan semua tips di atas! Lupakan pula bahwa Anda akan mengikat ilmu, sedekah ilmu, da'wah bil qolam/bil kitabah, dan... panjang umur!

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” (Pramoedya Ananta Toer). 

Komentar

Login untuk melihat komentar!