Setiap anak cucu Adam terlahir dengan kisah hidup yang berbeda. Akan tetapi, perbedaan tersebut bukanlah untuk dibanggakan apalagi diperselisihkan. Sebagai manusia yang diberi beban untuk menjadi khalifah di muka bumi mestinya belajar dari kisah orang lain agar kiranya semakin dekat kepada petunjuk-Nya. Selain itu, sebuah kisah mampu mengantarkan manusia biasa mendapatkan hidayah-Nya. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengambil hikmah dan tetap terjatuh pada lubang yang sama.
Reski, jodoh dan kematian telah Allah Swt tentukan kepada setiap manusia. Manusia tidak boleh memaknainya secara sempit. Tetapi, manusia harus terus berusaha demi mengubah taraf kehidupannya agar lebih bermartabat.
Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Selain itu, taraf pendidikan orang tua pun boleh dikata tidak mumpuni. Tetapi itu bukan berarti saya merasa minder apalagi tidak bangga kepada mereka. Berbagai rintangan dan halangan jika berada di lingkungan yang pemahamannya kurang akan arti pentingnya pendidikan. Selain karena mindset yang harus dilawan juga motivasi dirilah perlu dipelihara agar kiranya bisa melangkah lebih maju.
Yakin dan percaya bahwa jika Allah swt menghendaki kebaikan kepada seorang manusia, maka tidak ada seorang pun yang mampu menghalanginya menjadi kunci untuk sukses. Dengan bekal keyakinan tersebut sehingga saya seperti sekarang ini.
Sejak kecil saya sudah terbiasa menghadapi berbagai macam hadangan dalam menuntut dan menimba ilmu. Faktor lingkungan dan dukungan dari keluarga dekat yang e-ge-pe (emang gue pikirin) menyebabkan segalanya bisa menjadi fatal. Akan tetapi, jika ada kemauan pastinya akan ada jalan yang terang benderang.
Allah Swt telah mengingatkan bahwa boleh jadi kamu menyukai sesuatu, tetapi amat buruk bagimu, begitu pun sebaliknya. Seperti itu pula denganku ketika dihadapkan untuk tinggal bersama dengan salah seorang guru dan meninggalkan keluarga tercinta. Demi mengejar sebuah harapan dan cita-cita, maka Saya rela tinggal bersama orang lain selama hampir 10 tahun lamanya.
Segala suka dan duka silih berganti dalam mengarungi kehidupan bersama orang lain. Akan tetapi, pelajaran yang didapatkan pun luar biasa. Diantaranya kemandirian dan kesederhaan dalam menjalani kehidupan serta berbagai pelajaran hidup lainnya. Namun, keindahan bersama dengan kerabat jauh lebih indah.
Masalah kemudian muncul ketika saya diberi cobaan oleh Sang Khalik. Ketika menginjak tahun kedua di sekolah menengah atas. Rentetan peristiwa menghinggapi sampai-sampai prestasi belajar pun menurun drastis. Harapan untuk keluar dari berbagai cobaan tersebut bukannya menemui titik terang. Akan tetapi, memasuki tahun ketiga malah kian parah.
Ketidakberdayaan dan rasa sakit menyelimuti hingga hampir menggagalkan semua harapan dan cita-cita untuk mendapatkan ijazah putih abu-abu. Adanya gangguan dan bersarangnya makhluk halus menyebabkan konsentrasi buyar sampai-sampai teman sejawat menganggapku sudah ‘gila’ karena anehnya perbuatan dan tingkah lakuku diluar kewajaran. Tetapi, semuanya akan terjawab jika dihadapi dengan ikhlas dan sabar serta usaha untuk pemulihan.
Tanda-tanda kebesaran-Nya benar-benar terbukti. Saya dipertemukan dengan salah seorang ustas Saya pun aktif melakukan terapi dan rukyah (baca : pengobatan untuk orang-orang yang mengalami gangguan jin). Pulang balik ke rumah ustadz pun rutin saya lakukan hingga seminggu sekali. Namun yang namanya manusia biasa keputusasaan akan menemani perjalanan hidup ini. Begitupun dengan saya alami. Tetapi, dorongan dan doa orang-orang terdekat sehingga mampu mengantarkan kepada perubahan yang sedikit demi sedikit mulai membaik.
"Jangan pernah putus asa dari rahmat-Nya karena boleh jadi rasa sakit dan cobaan yang diberikan akan membuat kehidupan anda jadi lebih baik"
Nantikan ulasan selanjutnya
Follow me
IG : @syarief_kate
Login untuk melihat komentar!