SISINGAMANGARAJA XII ADALAH SEORANG MUSLIM
Apakah masuk di logika akal sehat kalau pejuangpejuang Indonesia seperti Pattimura dan
Sisingamangaraja XII itu sebagai orang Kristen Protestan
memerangi Kerajaan Protestan Belanda sebagai sesama
Protestan? Jawabannya tidak!
Bahkan Katolik saja yang di Eropa memerangi Kerajaan
Protestan Belanda, di Indonesia mendukung penjajahan
Kerajaan Protestan Belanda terhadap Indonesia.
Dukungan Katolik terhadap penjajahan Belanda atas
Indonesia bisa dilihat pada tulisan Frater Amator dan A.
Silaen tentang Perang Aceh pada buku Sejarah Indonesia
untuk sekolah Katolik Kanisius tahun 1952.
Menurut mereka:
“Sesudah Perang Aceh selesai, Van Heutz diangkat
menjadi Wali Negara. Ia merobah tjara pemerintahan di
Indonesia. Sampai saat itu pemerintah menumpahkan
perhatiannya kepada Pulau Djawa sadja. Pulau-pulau
seberang tidak diindahkannya. Sebab itu banjak djuga
kedjadian2 jang tak menjenangkan di sana-sini. Perampokan, pembongkaran, dan penjerobotan dilakukan setiap hari. Penduduk diperas oleh Radja2nya sendiri, sampai mereka sering meminta bantuan dari gubernemen.
Keselamatan tiap2 orang tidak terdjamin. Van Heutz
berkehendak, bahwa keselamatan tiap2 penduduk mesti
terdjamin di bawah pemerintahan Belanda. Ia bertindak
dengan kekerasan, dipaksanya 250 radja2 untuk menandatangani ‘Perdjandjian Pendek’
Korte verklaring.
Sejak itu penduduk bersama2
dengan aman dan
sentosa,” — dikutip oleh Ahmad
Mansyur Suryanegara dalam
Api Sejarah, jilid 1 (Bandung:
Salamadani, 2009,
hlm. 265-266).
Frater Amator
dan A. Silaen
m e n g a t a k a n
bahwa di bawah
penjajahan Belanda penduduk aman dan sentosa.
Pejuang-pejuang kemerdekaan disebut sebagai
perampok, pembongkar dan penyerobot. Terlihat
jelas dukungan mereka terhadap penjajahan Belanda.
Apalagi kalau beragama Kristen Protestan tentu lebih
mendukung lagi.
Maka fakta mana yang masuk logika akal sehat?
Yang masuk adalah Sisingamangaraja dan Pattimura
itu itu Muslim. Satu hal yang sukar diterima adalah
pendapat sejarawan ahli Indonesia yang menyebut
Sisingamangaraja XII seorang animis atau beragama asli
Batak.
Bukti sejarah yang ada, yaitu stempel kerajaan
Sisingamangaraja XII bergambar pedang bercabang 2
seperti bendera kerajaan Arab Saudi. Pedang bercabang
melambangkan pedang Zulfikar milik sahabat Ali bin Abi
Thalib. Ada gambar bintang bergerigi 8 melambangkan 4
Khulafaur Rasyidin dan 4 Imam Madzhab.
Stempel itu juga menggunakan huruf Arab dan
tertulis Hijrah Nabi 1304. Bahkan di Kerajaan-kerajaan
yang Islamnya kuat pun hanya menyebut Hijrah tanpa
kata Nabi.
Sementara Sisingamangaraja menambahkan
kata Nabi, boleh dibilang ke-Islamannya lebih kental
dibanding Raja Islam lainnya.
Bendera Sisingamangaraja XII berwarna merah putih.
Ada apa dengan bendera merah putih? Sejarawan Ahmad
Mansyur Suryanegara merujuk pada hadits Imam Muslim
dalam Kitab Al-Fitan Jilid X, halaman 340 dari Hamisy
Qastalani. Di situ tertulis, Imam Muslim berkata: Zuhair
bin Harb bercerita kepadaku, demikian juga Ishaq bin
Ibrahim, Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyyar.
Ishaq bercerita kepada kami.
Orang-orang lain berkata:
Mu’adz bin Hisyam bercerita kepada kami, ayah saya
bercerita kepadaku, dari Qatadah dari Abu Qalabah, dari
Abu Asma’ Ar-Rahabiy, dari Tsauban, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepadaku
bumi, timur dan baratnya. Dan Allah melimpahkan dua
perbendaharaan kepadaku, yaitu merah dan putih.”
Jadi Sisingamangaraja XII mengikuti tuntunan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabinya umat
Islam.
Ketua MUI Sumatera Utara, H. Mahmud Azis Siregar
berpendapat, “Sebenarnya bendera d a n
stempel itu sudah mencirikan
corak Islam dalam pemerintahan
Sisingamangaraja XII.”
Beberapa sejarawan seperti
Dada Meuraksa, Ahmad Mansyur
Suryanegara, dan Mohammad
Said juga berpendapat
Sisingamangaraja XII itu
seorang Muslim.
Mohammad Said,
dalam bukunya
S i s i n g a m a n g a r a j a
XII menyatakan
k e m u n g k i n a n
benar bahwa
Sisingamangaraja
seorang Muslim.
P e d o m a n n y a
berasal dari
informasi dalam
tulisan Zendeling
b e r k e b a n g s a a n
Belanda, J.H
Meerwaldt, yang pernah menjadi guru di Narumonda
dekat Porsea. Meerwaldt mendengar Si Singamangaja
sudah memeluk Islam (http://serbasejarah.wordpress.
Ahmad Mansur Suryanegara
(Sejarawan)
com/2009/03/30/sisingamangaraja-xii-1845-1907-
pejuang-islam-yang-gigih/bisa juga dlilihat pada majalah
Insani, Desember 2003).
Mohammad Said juga mengutip surat kabar Belanda
Algemene Handelsblad pada edisi 3 Juli 1907, “Menurut
kabar dari penduduk setempat, sudahlah benar raja yang
sekarang (maksudnya Sisingamangaraja XII) semenjak
lima tahun yang lalu telah memeluk Islam…”
Semakin jelaslah fakta bahwa Sisingamangaraja XII
adalah seorang Muslim. Wallahu A’lam bish-Shawab.