Yuk klik Subscribe n follow akun dulu biar ada notif begitu muncul bab baru cerita ini. Terima kasih.
WANITA RAHASIA SUAMIKU (1)
Wanita Rahasia Suamiku
"Bang, sebesar ini bonus dari kantor Abang tahun ini?" Netraku berbinar.
"Iya, Sayang, silahkan ambil tujuh puluh persen untuk kamu, bebas mau beli apa aja dari uang itu." Bang Rega mengecup pucuk kepalaku yang sedang berada dalam dekapannya.
Wah, berarti seratus empat puluh juta!" Kembali wajahku menatapnya ekspresif. Kedua ujung bibirku tertarik sempurna.
"Beneran, Sayang katanya kemarin kamu mau beli cincin berlian besar seperti yang dipakai temen arisan kamu. Gunakanlah uang itu." Secepat kilat kupeluk tubuh kekarnya itu.
"Terima kasih, ya, Bang. Abang baik banget."
Pipi itu memerah oleh bekas lipsticku yang berkali-kali mendarat di sana. Lelaki yang sebenarnya tak kucintai itu mengelus-elus bahuku. Terpancar jelas tatapan penuh cinta dari matanya.
Aku tahu, suamiku ini memang begitu mencintaiku. Terlalu banyak keinginanku yang sudah dipenuhinya. Kadang-kadang aku merasa tak perlu beli apapun lagi, semua kebahagiaan berbentuk materi sudah pernah aku miliki.
Aku sudah cukup merasakan bahagia bergelimang harta. Hanya ada satu hal yang membuatku kadang tak bahagia.
Aku tak mencintai suamiku, mungkin tak pernah bisa mencintainya untuk selama-lamanya. Aku bertahan hanya karena gelimang materi yang selalu ia beri. Tapi, tak ada seorangpun tahu kalau aku tak mencintainya. Seperti halnya tak ada seorangpun tahu kalau aku mencintai lelaki lain.
Perpisahanku dengan Lelaki monoton ini hanya soal waktu! Banyak alasan kenapa aku ingin berpisah dari Bang Rega. Selain karena menikah tanpa cinta, juga karena dia mandul! Menikah empat tahun dengannya, aku tak pernah hamil. Bagus! Karena aku nggak ingin juga punya anak darinya. Aku akan melahirkan anak cantik dan ganteng dari Fizo.
"Tapi Abang boleh minta izin satu hal sama kamu, Sayang?" Ucap Bang Rega sembari masih terus membelaiku. Aku kembali tersadar dari lamunan indahku.
"Apa itu, Bang?"
"Kamu tahu 'kan Ratih? Janda anaknya Mbok Sur?"
"Iya tahu, kenapa, Bang?"
Janda jelek berjilbab panjang itu, kenapa disebut Bang Rega?
"Bertahun Mbok Sur kerja di keluarga Abang. Sampai akhirnya dia berpulang. Abang sempat mendapat amanah dari Mbok Sur sebelum menghembuskan napas terakhir. Beliau bilang, titip Ratih, karena mantan suaminya kan pemabuk dan semena-mena. Abang lihat rumah papan Ratih tadi sepulang kerja dapurnya yang terbuat dari anyaman itu jebol, boleh ya Abang beramal, kasih dia empat juta untuk perbaiki dapurnya."
Ah, empat juta, silahkan saja, uang itu tak berarti bagiku.
"Silahkan saja, lagian dia kan sering ke sini, sesekali aku panggil kalau Bik Iyem kerepotan atau lagi sakit."
Bang Rega memang selalu ijin padaku untuk pengeluaran uang apapun. Dia juga lelaki yang dermawan. Aku pastikan suamiku ini tak akan mungkin bisa selingkuh, ATM untuk transfer gajinya setiap bulan, aku yang pegang.
Lagian masak aku larang, dia saja tak pernah keberatan uang di rekeningnya menipis setiap bulan karena kupakai untuk bersenang-senang dengan Fizo. Pergi dari hotel ke hotel, berbelanja apapun yang aku dan Fizo mau. Hahahha!
Bahkan bersenang-senang di rumah ini, saat ia dinas ke luar kota. Bik Iyem, ah wanita itu sudah banyak kusogok ini itu setiap aku pulang dari plesiran. Dia pintar menjaga rahasiaku.
Sekarang, tabungan di rekeningku sudah hampir satu miliar. Aku sudah tak sabar ingin berpisah dari lelaki lugu yang mudah kukelabui ini. Kemudian hidup berbahagia dengan Fizo, lelaki yang kukenal di tempat gym. Lelaki yang tampan, putih, muda, kekar dan permainannya sungguh memabukanku.
Aku juga tak bodoh, Fizo seorang pengusaha muda, dia memiliki restoran yang cukup ramai. Makanya aku mau hidup dengannya nanti. Semoga rencana pembunuhan Bang Rega yang akan kulakukan dengan Fizo berjalan lancar! Semua tinggal tunggu momen yang tepat.
***Aj
Aku membuka mata tiba-tiba, terbangun dari tidur siangku yang kurasa cukup lama. Bagus karena nanti malam aku akan bergadang bertemu Fizo kembali untuk bersenang-senang. Bang Rega sedang dinas ke Surabaya sejak kemarin malam.
Gontai aku menuruni tangga rumah, menuju ruang makan untuk mengambil minum. Kudengar Ratih seperti sedang memotong sayuran, mungkin wortel. Ya, sudah tiga hari Ratih di rumah karena Bik Yem sedang pulang kampung.
Aku melongok sesaat melihat tubuhnya yang sedang membelakangiku.
Tapi tunggu dulu! siapa lelaki tinggi disebelahnya? Sepertinya aku sangat mengenalnya, kenapa dia merengkuh bahu wanita dengan jilbab panjang itu?
"Ambilah uang itu Ratih, untuk biaya sekolah anak kita."
Itu suara Bang Rega!
Deg! Mataku membelalak. Apa-apaan ini?
Anak kita!? Ja-jadi, anak lelaki enam tahun itu? Bang Rega nggak mandul? Jadi mereka berdua punya hubungan gelap?
_____
Terima kasih kak, mak, sudah setia membaca karya-karya Asa Jannati. Bantu support juga dg subscribe dan follow akun ini agar akun ini dapat terus berkembang. Jangan lupa tap love dan beri komen positif di tiap akhir bab. Semoga bisa makin cepet up babnya.
___
Nggak nulis, cuma baca, tapi bisa menghasilkan uang dari KBM Apps ini?Bisa banget, cukup temen-temen share link cerbung Test pack ini, lalu paste link nya di wall fb temen2, status WA (banyak2 simpen nomor WA temen), dan IG. Cara copy linknya gimana? Buka halaman utama cerita ini, yg ada gambar perempuan shock itu, cek bagian atas ada tanda link disebelah titik tiga, klik, tekan kotak di bawah tulisan ‘bagi dg salin papan ke klip, lalu pastekan di status fb temen2 dg memberi sedikit bumbu biar pembaca tertarik baca. Siap-siap deh akun kamu ini ada saldo rupiahnya dari afiliasi.
___
Sambil menanti bab selanjutnya Bisa di baca karya-karya Asa Jannati lainnya di akun ini.
1. Rembulan di Hati Emak
2. Test Pack
3. Cinta Terlarang/Seputih Cinta Amelia.
4. Cinta Seorang Ibu Tiri
5. Lelaki Seribu Tahajud
dan lain-lain.
Update info semua cerita Asa Jannati bisa follow akun Fb, IG, Tiktok Asa Jannati.
___
Login untuk melihat komentar!