Jumlah kata 350
Terkadang, rasa putus asa menghampiri ketika manusia menghadapi kegagalan dikala sedang berusaha memperoleh jalan lurus yang diridhoi Allah. Sebagai hamba Allah, sudah seharusnya mempunyai iman yang kuat. Putus asa hanya dirasakan oleh orang-orang yang kurang mensyukuri nikmat Allah. Jika dibayangkan, berapa banyak nikmat Allah yang kita dustakan dengan gampang menyerah dan putus asa padahal Allah sudah begitu baik kepada kita. Allah memberi ujian, bukan agar kita mudah putus asa, melainkan supaya Allah tahu kekuatan iman kita seperti apa.
Orang yang berputus asa, sejatinya bukan hamba Allah yang sejati. Memang ujian berat seringkali menimpa, memang itulah warna warni kehidupan. Semakin hati dekat kepada Sang Maha Pencipta, semakin tebal pula iman setiap manusia. Orang yang mengetahui syariat secara akurat, tentu tahu bahwa putus asa adalah dosa. Ketika seseorang merasa putus asa terhadap ujian berat yang datang, berarti itu sama saja menyalahi kehendak Allah. Enak tidaknya kehidupan, sudah ada yang mengatur, hal itu guna kita bersyukur terhadap hal apapun yang terjadi dalam situasi silih berganti.
Meraih surga Allah haruslah dibarengi dengan niat yang ikhlas ketika hendak melakukan berbagai hal dalam aktivitas. Perjuangan harus tinggi dan serius untuk mencapai surga-Nya. Jika hambanya mudah putus asa, bagaimana bisa meraih kebahagiaan surga yang tidak mudah. Memang pada dasarnya tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Tetapi, Setia phal itu perlu diperjuangkan tidak instan dan mudah didapat. Kepribadian adalah pembetuk karakter seseorang dalam menjalani setiap hal. Iman akan dikatakan kuat, ketika seorang hamba Allah selalu dalam sabar menjalani kehidupan meski terasa membosankan. Dunia tempat berjuang, apapun tentu perlu pengorbanan, surga tempat istirahat yang paling nyata dan nyaman kebenarannya.
Putus asa terjadi karena beberapa hal yang biasanya terjadi dalam kehidupan. Ketika manusia dikecewakan orang lain, kepercayaan pun hilang, bahkan rasa putus asa menghampiri dirinya. Allah menguji kita dengan berbagai hal, karena Allah mempunyai makna tertentu. Bagaimapun skenario Allah itu berujung kebaikan dan kebahagiaan yang nyata di kemudian hari jika seorang hamba mengetahui. Syurga akan senantiasa didapat oleh seorang hamba yang memiliki semangat hidup yang tinggi, tidak mudah mengeluh dan putus asa, serta berani mengambil risiko apapun yang terjadi dalam kehidupan, demikian itulah manusia sejati pilihan Allah.