408 kata
Manusia yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan yang salah, biasanya terus membiasakan prilaku tidak baiknya dan dilakukan secara berkepanjangan. Ketika sudah nyaman dengan dunianya, manusia akan melakukan setiap hal dengan segala cara tanpa memikirkan hal itu berujung dosa atau tidak. Allah sangat membenci Umatnya yang seperti itu, hal merupakan ajaran yang jauh dari syariat-Nya. Manusia akan bertingkah laku seenaknya, jika memang sudah tidak ada ketakutan dalam dirinya akan dosa yang ada pertanggung jawabannya kelak. Ketika sudah keasyikan dengan dunianya yang salah, cukup sulit untuk mengajak kembali kepada arah kebaikan bahkan tertutup nasihat dari siapapun.
Demikian, manusia yang seperti itu, adalah seseorang yang jauh dari al-quran dan tidak ingin mempelajari makna yang terkandung di dalamnya. Manusia akan mudah terjerumus kepada lembah hitam yang sungguh menyesatkan. Seakan-akan hilang akal terhadap jalan kebenaran, pergaulan yang paling menyesatkan ia akan mudah mengikuti langkahnya. Memang sangat penting bagi kita dalam memilih pergaulan yang disyariatkan oleh Allah dan sesuai ajaran serta teladan nabi Muhammad. Menjadi manusia yang mulia, tentunya harus takut kepada Allah untuk tidak melakukan hal yang berujung dosa. Terkadang, dosa dianggap sepele oleh sebagian orang, namun memiliki dampak besar bagi kehidupan selanjutnya di akhirat.
Manusia beriman tentunya akan lebih berhati-hati ketika melakukan sesuatu, ia akan bisa membedakan mana perbuatan yang berujung dosa dan memang disyariatkan. Seseorang yang memiliki iman yang kuat, selalu percaya bahwa setiap perbuatan yang dilakukan semasa hidup ada pertanggung jawaban masing-masing sesuai dengan apa yang diperbuat. Membuat kesalahan meski ringan, seseorang yang beriman akan sangat merasa bersalah kepada Allah. Pada hakikatnya, menangis karena merenungkan dosa semasa hidup, itu lebih baik dan merupakan hal utama yang harus dijadikan cerminan dalam diri. Dengan banyak mempelajari makna yang terdapat dalam Al-Quran, seseorang akan pandai mana kehidupan yang seharusnya dan bukan seharusnya.
Ketika manusia bersikap biasa saja terhadap hal berujung dosa, itu hanyalah dilakukan oleh seorang hamba yang imannya sedang melemah. Maka dari itu, sangat penting kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah agar dijauhkan dari setiap perbuatan yang berujung dosa. Pada dasarnya, memperbaiki diri memang tidak mudah, setidaknya kita belajar mendalami tentang berbagai hal yang disyariatkan. Kita akan mudah mencapai surga Allah ketika kita terus berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah pula akan senantiasa membimbing dan mengarahkan agar manusia tidak salah jalan ketika menentukan arah hidupnya. Selalu berbuat hal yang disyariatkan, adalah hal yang mesti diutamakan agar kita senantiasa terhindar dari perbuatan dosa entah dosa kecil atau dosa besar yang pertanggung jawabannya lebih berat.