Meragukan Takdir
Jumlah kata : 393

Baik buruknya nasib manusia ketika menjalani hidup, Allah sudah tentukan dari semenjak bayi dalam keadaan bersih dan suci. Allah selalu memberi kepastian kepada setiap hamba selama manusia berada dalam kesabaran sesuai perintah-Nya. Takdir yang Allah tentukan, Allah sudah memilih setiap hal yang terbaik untuk Umat Muslim. Setelah kesabaran yang dijalani oleh setiap insan bernyawa, Allah akan memberi ujung hidup yang penuh kebahagiaan suatu saat nanti. Manusia yang meragukan takdir adalah manusia yang mudah putus asa atas nikmat Allah. Pada dasarnya, takdir Allah tidak perlu diragukan oleh siapapun termasuk oleh Umat Muslim.
Kekecewaan yang seringkali dirasakan manusia, itu berujung menyalahkan dan meragukan bahwa takdir yang Allah sudah gariskan hanyalah suatu ketidakadilan. Sehingga, hal yang seharusnya kita syukuri, manusia malah mengeluh dengan setiap hal yang terjadi dalam kehidupan. Memang dalam menjalani hidup, selalu ada saja situasi yang silih berganti. Senang, sedih, bahagia, kecewa, itulah warna warni kehidupan agar Allah menguji iman kita. Dengan hal itu, bukan untuk meragukan setiap takdir yang yang sudah Allah tentukan, melainkan untuk menambah rasa syukur kita terhadapnya. Rasa kecewa setiap hamba ketika merasa setiap hal yang terjadi itu suatu hal yang tidak adil, pertanda manusia yang tidak percaya akan keberadaan Allah.
Manusia mempunyai cara dan proses masing-masing untuk meraih kesuksesan di masa mendatang nanti. Cukup menjadi diri sendiri tidak perlu menjadi orang lain untuk meraih suatu keberhasilan. Kebaanyakan manusia saat ini, merasa iri dengan keahlian yang dimiliki orang lain, padahal diri sendirinya pun memiliki bakat terpendam yang mungkin belum mampu ditunjukkan. Karena hal itulah, manusia dengan mudahnya meragukan takdir. Tentu hal ini harus direnungkan, bahwa meragukan takdir hanyalah suatu hal yang tidak mendatangkan manfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Sebagai Umat Muslim yang taat kepada setiap ajaran Allah, seharusnya bukan sebagai pribadi yang selalu menyalahkan takdir Allah. Hendaknya selalu yakin dengan setiap apapun yang sudah Allah gariskan untuk kehidupan masing-masing setiap hambanya. Karena, dengan begitu selain dicintai Allah, masyarakat dan orang-orang di sekitar kita pun akan selalu mendekat selagi kita melakukan hal kebaikan, selalu dekat dengan Sang Maha Pencipta alam semesta dan pemilik segalanya di muka bumi ini. Ketika hati kita selalu yakin bahwa takdir Allah itu berujung kebahagiaan yang nyata, tentu hati kita akan senantiasa memiliki keinginan untuk dekat kepada Allah di setiap menjalankan ibadah dan berdoa setelahnya bahwa Allah itu Maha Baik dan Sang Pemberi rencana kehidupan yang tidak perlu diragukan.