Surga adalah tempat istirahat paling nyaman yang tidak ada bandingannya dengan tempat di dunia. Banyak manusia yang ingin mencapai surga tetapi prilaku dan kebiasaan tidak sesuai apa yang disyariatkan. Bahkan zaman sekarang manusia mengaku Islam hanya di KTP saja. Salat sering ditunda bahkan tak merasa bersalah ketika melalaikannya, sedekah kepada yang fakir sulit, serta berbagai ibadah lain yang sebenarnya itulah modal pencapaian menuju surga Allah kelak di akhirat setelah kehidupan fana ini. Bagaimana surga akan tercapai, jika manusia sulit melakukan kebaikan dan amal perbuatan lain yang disukai Allah.
Surga memang tidak bisa dibayangkan oleh indra penglihatan (mata). Setidaknya bisa dirasakan melalui kasih sayang Allah kepada kita melalui berbagai hal sederhana yang kita rasakan setiap hari. Menghirup udara segar dengan oksigen yang lancar. Meski ini dirasa hal sederhana, fakta membuktikan ini memiliki manfaat yang besar bagi kelangsungan hidup manusia karena Allah Maha segalanya. Allah pemilik surga yang nyata. Tentu akan memilih jalan hidup yang disyariatkan oleh Allah SWT takut dengan perbuatan yang berujung dosa.
Ibadah dengan tujuan mengharapkan surga, hal ini apakah dibenarkan dalam syariat? hakikatnya memang surga harus dijadikan tujuan setelah kematiannya. Terpenting bagi Allah, ketika melakukan kebaikan hendaklah dilakukan atas dasar niat karena Allah bukan demi mendapat pujian orang lain. Ibadah demi pujian termasuk riya. Kebanyakan ibadah hanya sekedar ibadah tanpa diketahui apakah benar atau tidaknya perbuatan tertentu, jika hal itu ada keraguan, bagaimana untuk mencapai surga Allah yang pasti? renungan diri ini jangan disepelekan begitu saja.
Keberadaan surga benar adanya, dalam firman Allah yang artinya Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia dalam keadaan beriman maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki tak terhingga di dalamnya’’(QS. Al-Ghaafir :40) Dalam ayat ini diperjelas kepastian adanya surga yang Allah janjikan kepada hambanya selagi tetap berada dalam ketaatan kepada-Nya, serta manusia yang tidak meragukan Allah, tentu hal ini dirasa surga dekat dengan kita meski menuju pencapaiannya masih proses serta perjuangan sungguh-sungguh karena Allah.