380 Kata
Pada hakikatnya, hidup haruslah didasari dengan akhlak yang baik dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Adab dan tingkah laku adalah hal utama yang harus dimiliki oleh setiap insan dan hamba Allah, agar hidupnya senantiasa terus dalam ketaatan kepada-Nya. Lantas, seperti apakah adab yang harus dimiliki manusia? Tentulah tingkah laku terpuji yang senantiasa melakukan segala hal yang Allah syariatkan. Ini merupakan hal tersulit setiap manusia dengan fakta yang memang sudah terlihat di realita kehidupan. Kebanyakan, orang mudah terjerumus kepada pergaulan yang salah dan tanpa disadari sering melakukan yang berujung dosa dan tidak berada dalam keridhoan Allah. Maka sangat penting sekali kita dalam mengkaji periha; memperkuat iman. Sudah kodrat manusia, mudahy terbawa dan terpengaruh, salah satunya karena faktor lingkungan yang menjadi tempat tinggalnya.
Memperkuat iman bisa dilakukan dengan cara mencari teman yang memang selalu menjalankan ibadah tepat waktu. Di zaman sekarang, salat pun seringkali ditunda, banyak orang yang menyepelekan waktu salat yang seharusnya dilakukan tepat waktu. Hanya saja, ketika kita berada di lingkungan dan pergaulan yang kurang tepat, kita mudah mengikutinya. Seakan-akan ponsel yang lebih diutamakan, sementara panggilan Allah di waktu salat ditunda begitu saja yang nantinya bisa berdampak lupa akhirnya tidak melakukan kewajiban sebagai hamba Allah. Mencari pergaulan yang tepat dan sesuai perintah Allah, memang sangat penting dan harus diutamakan. Dengan kita memiliki teman yang terus mengingatkan kepada Allah, tentunya itu sebagai cara untuk memperkuat iman kita. Karena, banyak sekali hamba Allah yang mengaku Muslim, tetapi tidak melakukan kewajiban yang seharusnya.
Dengan sering mendekatkan diri kepada Allah, Allah akan terus membimbing kita melalui cara-Nya agar kita terus berada dalam posisi iman yang kuat. Pergaulan seringkali mengalahkan kebiasaan, sehingga sangat tidak heran hal itu berdampak sebab iman seseorang menjadi lemah. Ketika iman lemah, manusia tidak sadar dengan apa yang sedang dilakukannya. Ia tidak tahu bahwa perbuatannya benar atau salah, yang ada dibenaknya yang penting memiliki teman. Tapi, memang perlu diketahui terlebih dahulu, teman yang seperti apa yang seharusnya menjadi pembimbing dalam hidup. Ketika seorang teman terus mengajak kepada hal yang tidak seharusnya, maka akan berdampak kepada hati kita yang akan terus dalam fase iman yang lemah. Maka jika hal demikian terjadi, bahkan terasa dalam diri, kita tentunya harus memperbanyak istighfar kepada-Nya Allah yang Maha Pengampun dan penerima taubat, selagi hamba-Nya bersungguh-sungguh menginginkan kembali kepada jalan kebenaran-Nya.