Judul Novel : Besali
Pengarang : Shabrina Ws
Penerbit : Laksana, Yogyakarta
Cetakan 1 : 2019
Tebal : 292 Halaman
ISBN : 978-602-407-560-6
Sebelum Pak Pande menghembuskan napas terakhi, beliau menitipkan Besali kepada bungsunya, Lohita Sasi
Meski gadis itu belum pernah bersinggungan dengan Besali secari langsung, Lohita bersedia menjalankan wasiat ayahnya karena ketiga kakaknya ( Soma, Sakti, Bagas ) sudah mempunyai pekerjaan masing – masing. Ketiganya juga bersekolah tinggi agar bisa terlepas dari Besali. Terlebih, Soma, Sakti dan Bagas sudah berpencar ada yang di Jakarta, Balikpapan dan Semarang dengan posisi yang mapan.
Tak mudah membuka kembali Besali. Menutup selamanya pun bukan jalan keluar yang baik karena selain wasiat, para pelanggan Pak Pande datang silih berganti menanyakan kapan dibukanya kembali Besali
Satu satunya cara agar Besali buka kembali adalah dengan mengajak kembali Sapta ( pegawai setia Pak Pande ). Masalahnya, Lohita sedang menjaga jarak dengan Sapta. Lohita menjaga jarak dengan Sapta karena ada sosok Rey, bankir yang juga penyuka dan penulis puisi yang sering berkunjung kedai kopi dan toko buku kecil milik Lohita. Bahkan, Lohita orang yang paling sibuk menyiapkan acara launching kumpulan puisi Rey berjudul Sahabat Semusim
Bagaimana kisah selanjutnya? Akankah Besali berdiri kembali?
Membaca Besali, tak terasa tiba – tiba berada dipenghujung cerita. Selain cerita, alur, diksinya memikat membaca karya Shabrina Ws, pembaca akan menemukan pesan – pesan kebaikan yang mungkin bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari seperit ; Kata Kiai, menangkan akhiratmu sebelum duniamu, Jika ayah pergi dulu suatu hari nanti,kamu nggak perlu setiap hari jumat menabur bunga. Ayah dan ibu hanya butuh doa. Dan lain – lain
Kelebihan lainnya, setiap bab awal pembaca akan disuguhi quotes – quotes manis. Sebelum membaca Besali, saya juga sudah membaca novel – novel Shabrina seperit Betang, Sauh, Rahasia Pelangi dan lainnya. Menurut saya, Besalilah yang paling kuat dan susah untuk menemukan kekurangannya. Selamat Membaca
Peresensi : Sutono, penulis lepas, pegiat literasi tinggal di Tegal.