BAB 3 (Part 5)
BANGUN CINTA

Pria dan wanita memiliki karakter dasar yang berbeda. Pria cendrung lebih maskulin dan ingin jika maskulinitasnya dihargai dan diakui oleh wanita. Pada laman wikipedia.org, Ronald F. Levant dalam bukunya Masculinity Reconstructed menjelaskan bahwa seseorang dianggap maskulin bila menjauhi sifat kewanitaan, membatasi emosi, ambisius, mandiri, kuat dan agresif. Sifat-sifat ini cendrung membuat sebagian besar pria ingin lebih dominan dan menimbulkan hasrat untuk melindungi wanitanya. Dalam penyikapan pria cendrung lebih mengutamakan akal, hingga logikanya lebih dominan dibandingkan perasaan. Ini membuat pria cendrung realistis dan lebih tenang, tapi bukan berarti pria tidak punya perasaan. Sama halnya dengan wanita pria juga ingin dimengerti oleh pasangannya. 

Sedangkan wanita cendrung lebih feminim yaitu kebalikan dari maskulin sikap wanita cendrung lemah lembut, penyayang, sabar dan cendrung lebih kurang stabil dalam mengelola emosi. Dalam penyikapan wanita cendrung lebih mengutakan hati dan perasaan yang membuatnya lebih peka serta sensitif terhadap berbagai situasi. Hal yang menurut sebagian orang aneh dari wanita adalah saat terkadang wanita tak mengerti akan dirinya sendiri dalam suasana hati tertentu. Pada kondisi yang lebih sensitif, sebagian besar wanita akan memikirkan hal-hal yang diungkapkan atau pun respon orang sekitar terhadap suatu tindakannya. Kadang kondisi ini membuat wanita menjadi over thinking.

Latar belakang bawaan yang berbeda antara pria dan wanita ini dapat saling melengkapi dan mengisi kelebihan dan kekurangan keduanya, pria biasanya cendrung di ruang logika dan wanita di ruang hati. Dengan mengisi dan memaksimalkan porsi masing masing, keduanya bisa menjadi seperti puzzle, bila disusun rapi puzzle akan menjadi sebuah gambar yang utuh. Dan gambar selalu menyiratkan atau menjelaskan sebuah pesan. Berupa hiburan, keindahan, edukasi, sosial, atau menyampaikan makna lain. Dimana pesan yang disampaikan lewat gambar itu adalah tujuan yang sama sama dimiliki oleh sang pria dan wanita.

Sayangnya perbedaan pria dan wanita ini dapat menjadi hambatan dan ruang kosong dalam hubungan yang memicu celah terjadinya konfik. Karnanya dibutuhkannya diskusi dan negosiasi agar ada kesepakatan antara keduanya. Dengan saling menurunkan ego dan mengenal pasangan, keduanya dapat mencari jalan tengah atau win win solution agar tetap merasa saling dihargai, saling dimengerti. Keadaan yang saling memahami dan memaklumi satu sama lain ini akan membuat seseorang merasa jika sang pasangan benar-benar tulus dalam mencintainya.