BANGUN CINTA
Kisah Rummi adalah pelajaran yang luar biasa, yang mungkin tidak didapatkan semua orang. Allah memberikan Rummi kesempatan untuk mengenal dunia yang ditunggu semua anak belia, dunia romansa yang katanya penuh cinta lengkap dengan drama penghiasnya. Namun ini juga menjadikan Allah merindukan hamba kecil-Nya yang biasa rajin, taat dan selalu berkeliweran di sekitar Nya. Lalu hamba kecil itu kian hari kian menjauh, semakin dia lupa akan sang pencipta tempat mengadu, tempat meminta, tempat kembali. Maka Allah tarik dia agar segera kembali melekat, agar jalannya tak sesat, agar kembali ke pelukan Nya.
Menurut dunia psikologi, rasa yang dimiliki Rummi adalah hal yang sangat wajar dan lumrah adanya. Rasa sayang, cinta kasih, ingin saling memiliki yang dirasakan remaja cendrung membuatnya lebih agresif dalam mengutarakan perasaan tersebut. Hal ini juga berkaitan dengan mental dan emosional remaja yang masih dalam pencarian jati diri. Pada fase remaja, seseorang masih menerka nerka hal baik dan buruk, hal yang ia senangi dan tidak. Mulai mencari tahu sebenarnya dirinya siapa dan apa peran yang harus dia ambil dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun lingkungan. Banyak orang yang mampu melewati masa ini dengan baik lewat bimbingan orang terdekat seperti keluarga dan guru, namun juga tak sedikit yang salah melangkah hingga sampai pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti pergaulan bebas, free sex, narkotika, korban bullying, menthal illnes dan masih banyak kasus lainnya.
Masa remaja yang penuh pencaharian ini harus dibekali dengan ilmu agama agar anak tetap memiliki pegangan yang kuat dalam berjalan menuju diri yang dia inginkan. Karena seketat apapun orang tua menjaga anaknya dia tak akan pernah tahu semua yang dialami dan dilalui anak karena mereka memang tidak bersama dalam dua puluh empat jam penuh. Karenanya ilmu agama yang melekat pada hatilah yang dapat membimbing seseorang agar tetap berada di jalan yang benar, tetap pada rule yang berlaku dalam agama dan norma sosial.