BAB 3 (Part 2)
BANGUN CINTA

Bukankah seharusnya cinta membawa ketenangan dan kebahagiaan? 
Lalu mengapa banyak kisah cinta malah menyedihkan? 

Lewat YouTubenya seorang Love Coach, Jose Aditya mengatakan bahwa “jika kisah cinta anda tidak bahagia, mungkin saja anda belum bertemu dengan orang yang tepat atau sebenarnya ia orang yang tepat tapi cara anda mencintainya yang tidak tepat”. 

Pertanyaan berikutnya, bagainama kita bisa tahu ia adalah orang yang tepat atau bukan?
Seperti kata orang orang “jodoh itu cerminan diri”, tak hanya kata orang tapi ini benar adanya. Dengan bertemu seseorang yang tepat, ia akan membantu kita agar benar benar hidup dalam hidup yang singkat ini. Ia akan ikut menunjang agar berbagai kegiatan yang sedang dilakukan saat ini terus berkembang dan bertumbuh. Saling mendukung dan menghargai tiap proses, selangkah demi selangkah menuju tujuan masing masing hingga menentukan goal bersama. Pada perjalanan panjang ini seseorang cendrung akan menghabiskan banyak waktu menuju goalnya, namun orang yang tepat akan memahami itu. Justru akan saling berusaha memanfaatkan kebersamaan yang singkat agar berkualitas dan dapat dikenal oleh pasangannya. Berlomba lomba menyeangkan pasangan, mengingatkan hal kecil yang mungkin saja terlewat dan menegur pasangan kala keliru juga hal yang sangat penting.

Dalam hal ini waktu yang berkurang untuk bersama akan berkurang. Ini sering kali memicu munculnya hal hal lain yang ikut terbawa bawa yang hanya ikut ikutan salah kala merasa kurang diperhatikan. Mendiskusikan hal hal bersebrangan atau tidak disukai dengan pasangan adalah salah satu cara yang bijak agar mendapat titik tengah diantara keduanya sehingga lebih merasa diterima dan dihargai. Belajar untuk mengutarakan perasaan yang menganjal dan menyampaikan keluh kesah adalah hal yang positif. Gunanya agar pasangan paham apa yang kita rasakan, ia menjadi tidak bingung dan tahu harus bertindak bagaimana. Perlu diingat, pasangan adalah manusia biasa yang juga kadang keliru, ia juga punya ego yang kadang tak terelakkan, dan pasangan bukan para normal yang dapat tahu segala hal tentang kita tanpa diberi tahu dan diomongkan.