Anak Tantrum, Gimana dong?
"Tantrum itu di mana anak nangis, teriak-teriak, tanpa alasan yang kadang-kadang kurang jelas juga gitu. Kadang sebenernya menurut anak mungkin kita melakukan sesuatu yang jebakan banget, tapi karna kita nggak mengerti, menganggap itu hal sepele, kita kurang perhatikan." Danesya Juzar

Tantrum menurut Danesya seorang produktive mama's, yaitu di mana anak menangis, teriak-teriak tanpa alasan yang kadang-kadang kurang jelas. Dalam pandangan anak, sebenarnya mungkin kita melakukan sesuatu yang menjebak banget, tapi karna kita sebagai orang tua nggak mengerti, menganggap sepele, kita kurang memperhatikan.

Tantrum juga berarti adalah kondisi di mana anak marah yang biasanya disertai dengan amukan yang disebabkan oleh ketidakmampuan mengungkapkan keinginan atau kebutuhan secara verbal. Tantrum biasanya dialami oleh anak yang berusia 1-4 tahun. Namun tidak hanya pada anak, orang dewasa seperti kita pun bisa mengalami tantrum.

Mengatasi anak yang hobi marah-marah dan mengamuk bukanlah perkara mudah. Namun yang perlu kita mengerti adalah bahwa tantrum pada anak pada usia 15 bulan ke atas, merupakan hal yang umum terjadi. Hal ini juga bisa dijadikan sebagai pengukur dan kekuatan pengembangan karakter pada anak.

Tips mengurangi tantrum pada anak menurut Danesya, antara lain:
  • Membangun Habit (kebiasaan) Yang Baik
Jadi dari semalam sebelumnya, atau sehari sebelumnya itu penting banget untuk menginformasikan kepada anak kegiatan apa sih yang mau kita lakukan di hari berikutnya. Jadi seringkali itu kita ngajak anak pergi atau ngajak anak main tanpa informasi ke dia gitu. Sedangkan kalau dari malam sebelumnya kita udah kasih tahu kepada anak kalau besok kita mau bermain, kita mau pergi kesini lho, disini kita akan ketemu ini hlo, itu anak secara mental lebih prepare jadi dia lebih tenang gitu. Seringkali anak itu kaget kalau dibawa ketempat-tempat yang baru tanpa kita informasikan kita mau kemana.
  • Tidak Selalu Menuruti Kemauan Anak
Saya perhatikan anak seringkali tantrum di toko mainan, toko buku, tempat umum karna ingin suatu benda. Nah, misalnya kita katakan pada anak "hari ini kita tidak beli ya," maka kalau anak menginginkan sesuatu dan belum waktunya, ia nggak akan tantrum itu, nggak marah-marah dan sebagainya.
  • Menunggu Anak Sampai Benar-benar Diam Saat Tantrum
Saya katakan, "kamu harus diam dulu, baru kita bicara," karna berbicara apapun saat anak tantrum, itu sia-sia. Anak masih akan tetap marah-marah, teriak-teriak dan sebagainya. Maka tunggulah sampai anak benar-benar diam. Dan penting banget setelah anak berhenti, ditanya "kenapa kamu begini, sampai teriak-teriak begini, apa yang kamu inginkan," jadi anak ngerasa didengar. Setelah itu baru ditegur, dikasih tau bagaimana minta yang baik-baik. 
  • Memberikan Batas Waktu
Penting banget kita sebagai orangtua memberikan batas waktu misalnya ketika anak sedang bermain, atau kapan anak harus mandi, harus tidur daripada mengakatan "ini nggak boleh," jadi itu perlu dan menurut saya lebih efektif.