Peran Keluarga: "Lembaga Sosial Dasar" bagi Anak
"Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial yang lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan suatu kebutuhan manusia yang universal dan menjadi hal yang terpenting dari kegiatan dalam kehidupan setiap individu." Narwoto dan Suyanto

Bisa kita ambil pemahaman, bahwa Keluarga bukan hanya "Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya." Seperti yang termaktub dalam UU. No. 10 Tahun 1992. Namun, keluarga juga sebagai lembaga sosial dasar dan menjadi hal yang terpenting dari kegiatan dalam kehidupan setiap individu.

Didalam lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama orang lain. Anak diajak memahami lingkungan yang lebih luas sehingga pada saat nya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Anak diperkenalkan oleh orang tua nya mengenai norma yang berlaku dimasyarakat seperti norma agama, norma kesopanan, norma hukum, dan norma kesusilaan, serta nilai-nilai sosial seperti nilai kemanusiaan, nilai keindahan, dan nilai keagamaan. Sebagaimana fungsi keluarga.

Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan psikologi pada anak. Seperti halnya sikap menerima atau menolak, sikap kasih sayang atau acuh tak acuh, sikap sabar atau tergesa-gesa, sikap melindungi atau membiarkan secara langsung akan mempengaruhi reaksi emosional pada anak.

Sangat wajar dan logis jika tanggung jawab pendidikan terletak  di tangan kedua orang tua dan tidak bisa dipikulkan kepada orang lain. Karena anak adalah darah dagingnya, kecuali berbagai keterbatasan orang tua ini. Maka sebagian tanggung jawab pendidikan dapat dilimpahkan kepada orang lain yaitu sekolah.

Sekolah bisa menjadi lembaga sosial kedua yang bersifat formal. Namun peran sekolah bisa menjadi tak begitu berarti kalau kita sebagai orang tua tidak mau membangun keluarga sebagai lembaga dasar bagi anak-anak. Pendidikan yang baik dari orang tua, pastilah akan berdampak besar bagi tumbuh kembang anak. Dan kemungkinan kecil, anak tidak akan terpengaruh oleh hal-hal negatif diluar keluarga.

Dalam keluarga, ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai pemimpin dalam aktivitas keluarga. Ibu berperan sebagai pengayom membina anak-anak dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga. Begitu pula dengan anggota yang lain anak dan kerabat menjadi satu unit keluarga, memiliki kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga kelangsungan keluarga.