Halo
smart parent... apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat ya, eheh...
Dalam memilih sekolah anak, ada banyak hal yang harus
parent pertimbangkan nih. Selain masalah biaya, lokasi sekolah, juga kemampuan anak harus menjadi hal yang sangat dipertimbangkan.
Kenapa?
Pakar Psikologi Rosdiana Setyaningrum mengatakan, "Anak tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi mimpi orangtua yang belum terwujud. Jadi memilih sekolah anak tidak boleh berdasarkan ambisi orangtua semata."
"Ambisi orangtua dalam menyekolahkan anak, bisa menghancurkan masa depan anak," tambahnya.
Lebih lanjut Rosdiana juga menjelaskan, dalam memilih sekolah anak, hal penting yang harus diperhatikan orangtua adalah kecocokan sekolah dengan anak. Dari sistim belajar, lingkungan sekolah, hingga budaya di sekolah tersebut.
Jadi sudah jelas ya
parents, kita nggak boleh hanya berdasarkan ambisi semata dalam memilih sekolah untuk anak. Kita harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal yang sudah diulas di atas, mulai dari masalah biaya, letak sekolah, juga kemampuan anak haruslah menjadi prioritas utama yang dipertimbangkan.
Anak tidak mempunyai kewajiban mewujudkan mimpi orangtua yang ingin dicapai. Sebab itu memilih sekolah anak tidak boleh berdasar ambisi
parent belaka. Hal lain yang perlu
parent perhatikan adalah melihat sekolah berdasar sistim belajar, lingkungan sekolah, hingga budaya di sekolah tersebut.
Rahma Paramita M.Psi., Psikolog Anak, memberikan tipsnya dalam memilihkan sekolah terbaik untuk balita.
Secara umum, sekolah haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Memperhatikan kebutuhan psikologis mendasar anak dan memperhatikan tahap perkembangan anak. Contohnya kebutuhan anak untuk merasa mampu. Apakah sekolah tersebut misalnya memberikan kesempatan bagi anak menampilkan kebiasaannya, atau apakah sekolah memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti kompetisi meskipun ia tidak memiliki prestasi sekalipun.
- Dapat memenuhi kebutuhan unik atau individual anak. Sekolah yang seperti ini biasanya melakukan pembedaan cara pengajaran, misalnya memberikan tugas yang lebih sulit untuk anak yang sudah lebih advanced atau menerangkan dengan menggunakan alat bantu gambar untuk anak yang memiliki gaya belajar visual.
- Dapat membantu pencapaian tujuan dalam jangka panjang orangtua untuk anak masing-masing. Artinya sekolah haruslah memiliki nilai-nilai yang sama dengan orangtua. Misalnya bila anak mengingatkan anak memilili kemandirian, apakah sekolah tersebut bisa melakukan hal-hal serupa atau malah membantu anak dalam melakukan segala sesuatu sehingga tidak melatih kemandirian anak. Hal ini bisa dilihat saat melakukan kunjungan sekolah.
- Sekolah yang memiliki tujuan pendidikan yang sama dengan orangtua. Orangtua harus melihat kembali visi misi sekolah apakah sekolah tersebut bertujuan menciptakan anak-anak dengan nilai test yang bagus atau membentuk anak-anak yang memiliki kemampuan belajar (seperti kemampuan analisa, riset, penyelesaian masalah). Berikut adalah daftar yang dapat parent lihat saat berkeliling ke sekolah-sekolah:
Apakah rapi, bersih, tertata dengan baik dan sebagainya.
Apakah tertempel karya-karya siswa misalnya, atau gambar-gambar yang mengedukasi siswa dalam belajar.
Apakah mereka bersemangat atau tidak saat pembelajaran berlangsung.
- Cara interaksi guru dengan murid
Apakah interaksinya ramah, hangat, mendidik dan sebagainya.
Apakah ada taman sekolah, tempat sampah, suasana yang sejuk dan sebagainya.