Smart Parent yang saya hormati, seringkali anak menyimpan segala sikap mereka yang paling konyol dan irrasional untuk orang yang paling mereka cintai, ya, orangtua sendiri!.
Setiap orangtua, mesti berharap memiliki anak yang penurut yang enggak suka membantah intruksi atau nasihat orangtuanya. Tapi nyatanya, kenyataan memang tak selalu berjalan beriringan dengan harapan.
Misalnya saat usia anak menginjak 5 tahun, dia mulai sering memperlihatkan tingkah yang menjengkelkan. Saat anak dimintai tolong, ada saja jawabannya untuk bisa mengelak. Apalagi kalau dinasehatin, malah seringkali meniru dan mengulang ucapan orangtuanya, duh...
Tapi yang perlu kita pahami adalah, semua anak di dunia ini tanpa kecuali pasti pernah membantah atau mengelak dari perintah yang diberikan orangtuanya.
Kata Jhon Gray, dalam bukunya "Children Are From Heaven," perlawanan seorang anak terhadap orangtua terjadi karena anak mulai mempunyai keinginan, kemauan, dan kebutuhan sendiri.
Menurut Jhon, anak beranggapan kalau saja orangtua mengerti, mereka pasti mendukung kemauan, keinginan, dan kebutuhan anak. Perilaku ini juga menandakan perkembangan kemandirian dalam diri anak. Ya, mungkin dia sudah merasa sudah bisa melakukan segalanya sendiri, sehingga nggak terlalu memerlukan panduan orangtuanya.
Menurut Psikolog Anak Ayoe Sutomo, ia menjelaskan, "Pada usia itu, anak sedang merangkai kognitifnya. Orangtua tertantang sekali untuk memberikan jawaban-jawaban yang tepat kenapa harus begini dan begitu," tegasnya.
Kita bisa melakukan diskusi misalnya, "Menurut Mama begini hlo, kemudian menurut kamu gimana? Proses memberikan pemahaman pada anak bisa melalui diskusi semacam ini.
Sikap anak yang suka talk back sama orangtua pun, bukan berarti ia tidak menaruh hormat kok. Jadi ya, kita jangan sampai baper! Hehe... dimaklumin, masih anak-anak juga 'kan?.
Dengan emosi sesedikit mungkin, pastikan dia tahu bahwa kita mengerti apa yang sedang membuatnya frustasi, tetapi dia masih harus memperlakukan kita sebagai orangtua dengan hormat. Ketika anak tenang, barulah kita berbicara menjelaskan kepada anak bagaimana seharusnya mereka bersikap.
Malah, jika kita mengabaikan setiap "ledakan," yang ditampilkan anak, maka dia pun tidak akan bersikap serius pada disiplin yang kita terapkan kepadanya.