Gaya Parenting Kekinian, Seperti Apa?
Halo smart parent... semoga selalu baik dan sehat ya? Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi yang makin canggih, tentunya akan berdampak pada pola fikir anak zaman now. Model pengasuhan klasik sepertinya tak lagi relevan untuk diterapkan pada sebagian anak yang lahir di era milenial kini.

Psikolog Ajeng Raviando mengatakan tidak bisa lagi menerapkan pendidikan yang sangat keras dan disiplin dengan aturan mengekang kepada anak.

Sebaliknya orangtua zaman now harus lebih terbuka, fleksibel, santai dan tidak banyak aturan.

"Kalau dulu bangun pagi harus ngapa-ngapain, kalau sekarang saya lihat orangtua jauh lebih fleksibel lebih paham, bahwa anak pengennya apa, malah mendengarkan suara anak. Jadi, kalau begitu namanya positif parenting," ujar Ajeng.

Sudah saatnya kata Ajeng, orangtua menerapkan pola pengasuhan yang menyenangkan, tapi tidak lantas melupakan aturan. Meski diakui cara ini punya banyak efek samping, seperti meningkatkan kecemasan karena makin banyak informasi yang datang, yang ada malah berbalik overprotective.

Pola pengasuhan menyenangkan berarti mendengarkan keinginan anak seperti berdiskusi, membuka wawasan dan pemahaman. Juga tidak lupa dikasih penjelasan yang masuk akal mengapa hal itu dilarang. Atau membiarkan anak sehingga ia merasakan akibatnya, tapi tetap dalam pengawasan orangtua.

Berikut langkah-langkah gaya parenting kekinian:
  1. Tipe Orangtua yang "suka teriak!". Misalnya kita bisa gunakan kalimat semacam ini, "Setelah makan malam, kita semua harus membantu beres-beres dan mencuci piring gelas bekas pakai." 
  2. Tipe Orangtua yang "lemah lembut". Misal untuk minggu ini kita berfokus pada acara makan. Jika kita ingin meninggikan suara gara-gara tingkah polah anak kita, itu artinya sudah saatnya kita beranjak dari meja makan. Maka anak-anak pun akan segera belajar bahwa kita sedang membangun fondasi yang kuat untuk disiplin yang kita tetapkan bagi mereka.
  3. Tipe Orangtua yang "plin-plan". Jika kita termasuk orangtua yang plin-plan, maka pilihlah salah satu isu dan bersumpahlah bahwa kita tidak akan berubah pikiran untuk aturan tersebut! Anak-anak akan merasa aman dengan orangtua yang konsisten dengan segala aturan dan tindakannya, bukan orangtua yang "plin-plan".
  4. Tipe Orangtua yang "keras". Jika kita termasuk tipe orangtua yang keras dengan anak, maka mulai detik ini tantanglah diri kita sendiri untuk memuji anak tiga kali untuk satu perilaku yang baik. Jika kita pilah-pilih dalam memberikan pujian, anak akan berfikir tidak akan pernah bisa membuat kita bahagia. Anak-anak perlu belajar bahwa mereka dapat melakukan kesalahan, dan selalu ada peluang untuk memperbaiki diri.
  5. Tipe Orangtua yang "silang pendapat". Selama ada perdebatan antara kita dan pasangan, maka selama itu pula tidak ada "pemenang". Orangtua harus "satu hati" untuk isu-isu yang besar misal (nonton Tv di malam sekolah), sementara untuk isu-isu yang lebih kecil, bolehlah kita setuju untuk berbeda.
Sumber:
  • Hard Parenting "Kiat Menghadapi Perilaku Anak yang Keluar Jalur" (Andri Priyatna, 2011) hal. 61
  • Suara.com