Aku tak pernah menyangka bila pernikahan ku seperti ini. Dulu dia begitu sangat mencintaiku, hingga akhirnya aku membuka hatiku untuk dirinya. Dia adalah laki-laki yang baru aku kenal hanya beberapa bulan saja. Karna perhatian, kasih sayangnya dan kemantapan dirinya untuk menikah akhirnya aku menerima lamarannya. Bagiku dulu dia adalah laki-laki yang bisa membuatku mencintainya dalam sekejap.
Dia bernama Devian Hendrawan anak tunggal dari pasangan Surya Hendrawan dan Marissa Putri. Dia adalah pengusaha muda yang memiliki usaha di banyak daerah. Aku berkenalan dengannya saat aku bekerja sebagai seorang accounting di perusahaan.
Aku terlahir dari keluarga sederhana. Aku kini hidup hanya berdua dengan adikku. Orang tua ku meninggal sejak aku di bangku kuliah semester pertama akibat kecelakaan bis saat mereka akan menghadiri acara lamaran Tante ku.
Sejak kedua orang tua ku meninggal, aku adalah tulang punggung untuk adikku. Berbagai macam pekerjaan aku jalani agar aku dan adik ku bertahan hidup dan tidak putus sekolah. Untungnya aku mendapatkan beasiswa di kampusku, sehingga aku tidak perlu membayar kuliah sendiri. Adikku juga adalah anak yang pintar dari SD dia pun sama denganku selalu mendapatkan beasiswa hingga kini duduk di bangku SMA.
Jatuh bangun aku dalam menjalani kehidupan, tetapi semua itu tidak menjadikan alasan untukku menjadi putus asa. Justru semua itu aku jadikan cambuk untuk meraih kesuksesan.
Di pertengahan pernikahanku, aku mendapatkan bahtera rumah tangga. Kehadiran mantan kekasih dari suamiku hadir kembali, suamiku sempat melupakan aku dan anakku. Tetapi aku mencoba untuk mempertahankan pernikahanku. Aku bertahan demi anakku. Saat suamiku ingin menceraikan ku, sekuat tenaga aku bertahan. Lelah, kesedihan, dan penderitaan aku lewati untuk selalu menggenggam apa yang sudah aku perjuangkan.
