"Tidak semua orang mudah mengungkapkan perasaannya. Ada kalanya tak harus dengan mengatakan cinta, caranya memberi perhatian sudah cukup membuatmu tahu siapa yang tulus mencintai."
Terngiang kata-kata lelaki itu, ia datang terlambat mengutarakan cintanya padaku saat pernikahanku sudah ditentukan dengan pria lain.
Tujuan dari mencintai adalah untuk membahagiakan. Jika tidak membuat bahagia, lalu benarkah suamiku mencintaiku?
Saat cobaan menerpa putriku yang masih balita, siapa yang justru berdiri kokoh menuntunku melewatinya?
Hingga sebuah kenyataan mengejutkan tentang suamiku terkuak, semua di luar dugaan. Siapakah yang memiliki cinta sejati untukku?