Ketika Rindu Bapak
Lanang seorang anak laki-laki berusia 20 yang dilahirkan dari seorang Ibu bernama Sekar. Sekar berusia 38 tahun, pernah mengalami stroke sehingga tubuh dan gaya bicaranya tidak lagi sempurna. Lanang tidak pernah tahu siapa bapaknya, dia hanya tahu ibunya yang sehari-hari bekerja di warteg, berangkat Subuh dan pulang menjelang Magrib.
Lanang hanya lulusan STM, ikut mengamen bersama teman-temannya dari warung tenda ke warung tenda pinggir jalan. Namun tubuhnya yang tinggi gagah, berwajah tampan, sering menjadi bahan ledekan sebagai anak gedongan. Sebenarnya siapa Bapak Lanang?
Setiap Lanang bertanya, Sekar selalu menangis dan menggeleng, “Bapakmu wes mati, Le.” Hanya kalimat itu yang selalu terucap berulang-ulang, membuat Lanang lelah. Namun rindu di hatinya akan sosok Bapak tidak pernah pupus.
Sampai suatu saat Lanang menjalin hubungan dengan seorang wanita yang berusia lebih tua darinya, yakni 10 tahun. Dia menerima kenyataan yang membuatnya nyaris menjadi pembunuh.
Noted: Ini adalah sebuah kisah seorang anak laki-laki yang pernah menceritakan kisahnya pada saya 14 tahun lalu
