Ku pandangi mobil mereka yang mulai berjalan hingga menghilang. Satu persatu langkah kaki para santri baru mulai menuju kamar masing-masing yang letaknya di lantai dua. Hati ini begitu sesak dan hancur merasakan kepedihan perpisahan bersama orang yang disayangi dan dicintai.
Kuangkat kaki satu persatu yang begitu berat untuk menuju kamar. Sesampainya di kamar aku peluk bantal yang berada di ranjang dan ku luahkan rasa sakit ini. Raung disetiap kamar menambah kesedihan yang kami rasakan waktu itu.