Jangan lupa subscribe sebelum baca, ya, Kak
"Alya?" Aku memekik dan menutup mulut dengan kedua tangan saat menyadari wanita cantik di hadapanku ini adalah mantan istriku dulu. Setelah kuamati dengan seksama, wanita itu memang Alya. Aku dapat mengenali lesung pipinya yang terukir jelas saat tersenyum.
"Iya, aku Alya."
"Ka-kamu operasi plastik?" Aku berusaha meraihnya, tetapi ia menghindar dengan mundur beberapa langkah.
"Maaf, jangan pegang-pegang, kita bukan apa-apa lagi dan aku tidak operasi plastik," ucap Alya dengan senyum mengembang.
"T-tapi bagaimana bisa kamu menjadi cantik begini?"
"Bisa, Mas. Setiap wanita itu cantik asalkan mendapatkan perhatian dan kasih sayang serta uang."
Jleb!
Aku menelan ludah mendengar ucapannya. Kuakui saat menjadi istriku, aku memang tidak pernah memperhatikan kebutuhannya, bahkan sering menganggapnya tidak ada sehingga ia tidak tahan lagi. Kini ia menjelma menjadi bidadari. Ia adalah berlian yang baru saja dicuci dari lumpur.
"Alya, aku mau kembali sama kamu." Tiba-tiba kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut ini.
"Apa maksudmu bilang mau kembali sama dia? Memangnya dia ini siapa? Kamu kenal, Mas?" Seru Reana yang datang menghampiri kami untuk menunjukkan pakaian yang ia pilih.