"Ayah memang sudah mati, tapi dia meninggalkan dosa yang harus kami tanggung." ~Aliya~
Kematian Pak Darma menguak banyak rahasia, tentang kepergiannya yang diketahui sang istri untuk kepentingan bisnis—ternyata berlibur bersama wanita lain. Dua jasad diantar ke rumah duka, membuat dua putrinya bertanya-tanya. Dan satu-satunya korban selamat adalah seorang gadis kecil yang menurut informasi buah hati mereka.
Kejiwaan sang istri terguncang, kesetiaannya selama puluhan tahun berbuah pengkhianatan. Ditambah, anak dari wanita simpanan tersebut harus tinggal bersamanya. Ia merasa sia-sia dengan doa yang selama ini dipanjatkan, karena justru dibalas dengan setumpuk dosa suaminya.
Sebagai anak pertama, Aliya harus menanggung semuanya. Merawat ibu yang bak mayat hidup, sang adik yang tiba-tiba membangkang, dan gadis kecil yang ternyata memiliki gangguan berbicara. Tak ada lagi rumah ternyaman yang dulu selalu dianggap surga. Ia seolah tengah berada di surga tanpa suara karena menanggung dosa yang ditinggalkan ayahnya.