"Menikahlah denganku, Miya. Aku janji akan membuatmu menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini. Aku mencintaimu," ujar Ahmad.
Beberapa menit kemudian, tangisan Miya kembali pecah. Ia membenamkan wajah di dada lelaki yang masih sangat dicintainya itu. Pelukan seorang Ahmad pelan-pelan telah mampu memunculkan rasa hangat dan nyaman yang mulai menjalari seluruh tubuhnya. Setan yang kini nampak seperti malaikat di matanya membisikinya sehingga kepalanya bergerak ke atas-bawah berkali-kali.
Miya tak lagi ingat kalau Ahmad sudah bersuamikan seorang Angel, sahabat baiknya sendiri. Ulangan kalimat Ahmad yang mengatakan jika lelaki itu tidak bahagia di sisi Angel sudah memporak-porandakan benteng pertahanan yang susah payah ia jaga.
Miya merasa sudah sangat lelah, sudah cukup selama ini ia selalu mengalah dan memilih memikul luka sendiri.
"Kali ini saja, izinkan aku berbahagia Tuhan. Lagi pula sejak awal Kak Ahmad memang milikku. Angellah yang sudah merebutnya," ucap Miya lirih mencari pembenaran yang hanya bisa didengar oleh telinganya sendiri. Saat itu Miya merasa bahagia yang ingin ia raih, tak mengapa meski harus menari di atas luka orang lain.
*********************************************
Dukung cerita Ini dengan menekan tombol subscribe, like dan komentar di setiap babnya, ya, Kak. Terima kasih.