Bermula di sebuah kampus di Bandung, mereka bertemu dan disatukan oleh berbagai aktivitas. Syifa, putri pemilik panti asuhan terkenal di Sumedang, anak berbakti yang rela mengorbankan kepentingan dirinya demi memnuhi amanah ibunya yang menjadi korban tabrak lari. Fathur, putra mantan petinggi militer, korban kezaliman dan intrik, fitnah ibu tiri yang merampas bisnis keluarganya. Maria, anak ketua umum parpol berkuasa; mami suka selingkuh, papi ambisius. Suebu Bowa, anak Papua yang diharapkan ibunya menjadi pastur; karena menanggung beban hati dan rasa bersalah berbuat dosa, terpikat ajaran islam.
Suatu kali, mereka bergabung di panti asuhan Az Zahra, melakukan bakti sosial. Persahabatan mereka sangat kuat, jika ada satu yang luka maka semua merasa terluka. Tiga tahun kemudian, mereka kembali bersatu padu. Kali ini berjuang membebaskan Az Zahra dari pendudukan gerombolan Golok Merah dan dendam Siska terhadap Syifa.