Udin seorang pimpinan penjahat di Kota Metropolitan, tak ada yang tak mengenal Udin Bewok, mendengar namanya saja, penjahat kelas teri bisa terkencing di celana. Saking terkenalnya, Udin banyak memiliki musuh, baik musuh dalam selimut, musuh dari pihak kepolisian bahkan musuh dari sesama penjahat.
Dalam menjalankan aksinya, Udin selalu disokong penuh oleh anak buahnya yang loyal dan hampir sama sekali tak pernah menggunakan kekerasan apalagi senjata api, baginya merampok, ya hanya merampok dan uangnya digunakan untuk makan. Merampok tidak sama dengan membunuh, dan semua itu aman di bawah kendalinya.
Namun, beberapa bulan belakangan ini Udin merasa resah, bukan saja kompolotannya tengah dimasuki seseorang dari dalam yang menyebabkan terjadinya pelanggaran yang di lakukan oleh beberapa orang anak buahnya, dan itu membuatnya marah. Tetapi lebih dari itu, Udin merasa ada yang salah dalam hidupnya, Ia lelah, jenuh, dan inginkan sesuatu yang bisa tenangkan bathinnya.
Dapatkah Udin menyelamatkan keutuhan kompolotannya? Serta menemukan apa yang ia cari untuk ketenangan bathinnya?
