Menikah tanpa pacaran adalah impian seorang santri seperti Rahmat pada umumnya. Berharap pernikahan akan lebih berkah dan diridhoi Allah.
Hari yang ia tunggu-tunggu pun datang. Pernikahan impian dengan seorang gadis impian. Entah seperti apa ia, tersembunyi di balik cadar, namun ia percaya pada pilihan adik perempuan semata wayangnya, Rizana.
Setelah pernikahan, mereka pun memboyong pengantin wanita dari ujung timur Pulau Lombok menuju Barat. Bahagia tak tergambarkan kata, hari ini Rahmat resmi menjadi seorang suami dari wanita yang insyaallah salihah.
Masalah mulai muncul saat malam pertama, pengantin wanita, Sundari, menolak untuk disentuh. Ada apa? Bukankah ia pun adalah seorang santri yang paham agama? Paham hukumnya jika seorang istri menolak disentuh oleh suaminya maka para malaikat akan mengutuknya hingga fajar menjelang?
Apa yang salah dengan Sundari? Keterangan demi keterangan yang meluncur dari bibirnya bahkan membuat murka Rizana. Dalam sekejap mata rumah tangga kakak lelaki satu-satunya itu dalam ambang kehancuran.
Mampukah Rahmat menyelamatkan bahtera rumah tangganya?
Apa yang sebenarnya terjadi hingga bahkan sebelum berlayar, bahteranya telah kandas?