"Aaakh!" Aku merasakan benda tajam itu menyayat batok kepalaku. Tanpa pikir panjang aku mencari sesuatu untuk melawannya, agar aku bisa menghindari serangan berikutnya.
"Itu dia" batinku, saat kulihat kayu balok yang cukup besar, aku pungut, dengan darah
mengujur dari kepalaku.
Bugg! Tepat sasaran! Meihatnya terjatuh, ambruk. Aku segera berlari meminta pertolongan.
"Tolooong, tolooong ... aku!'Teriakku.Suasana malam yang sepi, membuatku semakin pasrah.
"Heeeh, itu dia," serunya. Seseorang menghampiriku.
"Ayo, aku bantu ke klinik terdekat," ujarnya. Aku hanya bisa mengangguk pasrah.
,