Ibumu sebut aku mandul, Lalu menyuruhmu untuk mendua. Tapi ketika kenyataan itu berbalik? ... padahal aku hanya minta sebuah kesabaran, tapi kamu tega berbohong di belakangku. Itu bukanlah cinta ....
"Kamu tahu, aku sudah cukup sabar, Arum. Tapi bagaimana dengan, Ibu? Kali ini, pasti dia tidak akan tinggal diam. Sudah setahun ini Ibu selalu menekanku untuk segera memiliki anak! Sampai-sampai Ibu bilang kalau aku …." Mas Tama tidak melanjutkan ucapannya. Sehingga mampu membuatku penasaran.
"Kalau kamu apa, Mas?" tanyaku sambil menautkan kedua alis.
"Ibu akan carikan istri lagi untukku," lontarnya tertunduk. Jantungku berdegup, tangan, bibir dan kaki seakan gemetar.