Mengungkap kebenaran meski nyawa dan harga diri sebagai taruhan.
Apa yang bisa dilakukan gadis remaja berusia 16 tahun? Reaktif yang kuat, belajar memulai membedakan antara konkrit dan abstrak! tanpa menyadarinya, lalu pantaskah hukuman fisik mereka jalani pada fase pencarian jati diri? Walau tak melakukan apa yang tidak pantas mereka lakukan.
Perkembangan sosioemosional adalah suatu proses kemampuan belajar mengendalikan, belajar memahami, serta membimbing diri dengan baik melalui faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi tingkah laku, dan yang berhubungan dengan individu untuk dapat hidup sebagai bagian dari sebuah keluarga, teman, komunitas dan masyarakat.
Setiap anak punya cara tersendiri untuk mengendalikan dan menyesuaikan diri untuk dapat berinteraksi sosial dan mengendalikan emosi di lingkungan baru maupun lingkungan tempat tinggal, pada dasarnya anak memilki proses yang melibatkan tuntutan bhatin untuk dapat menyesuaikan diri dan berinteraksi sosial seperti merespon sesuatu dengan tingkah laku, mental, bahkan konflik bhatin. ada beberapa anak justru menimbulkan tegangan abstrak yang tidak dimengerti untuk dapat memproses perkembangan sosioemosional dengan selayaknya.
Pondok pesantren, Sisi menarik dari sebuah pesantren adalah keberadaan asrama, yang mana budaya pada tiap asrama pada setiap pondok pesantren berbeda, serta pola asuh yang tidak sama. Pada dasarnya setiap pondok pesantren memiliki ciri khas dan budaya tersendiri yaitu aturan moral, ritual, dan berbagai bentuk hubungan antar penduduk yang berada di dalamnya.
Sebagai sesuatu yang di internalisasi ke dalam masing-masing penduduk, budaya tidak hanya berperan dalam aspek-aspek formal asrama.Ia juga merupakan aspek yang tertambat secara informal yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan tindakan keseharian para peserta didik yang berada didalam asrama, dapat disimpulkan perkembangan sosioemosional asrama dipengaruhi juga oleh pola asuh dan budaya organisasi yang ada di asrama tersebut.
