Siapa yang tak sakit hati? Ketika suaminya membandingkan dengan wanita lain. Katanya, wanita itu lebih kuat dan mandiri, tidak pernah menyusahkan suaminya, berpenghasilan, bisa angkat tabung gas dan galon sendiri. Berbeda dengan Kasih yang sedikit-sedikit minta tolong pada suaminya untuk urusan rumah tangga. Ketika dicaci maki suaminya, Kasih hanya bisa diam, merasa tak berdaya dan lemah.
Apakah Kasih mampu bangkit dan menjadi istri yang tangguh melebihi harapan suaminya?
Apakah cinta yang dimiliki Kasih untuk suaminya masih sama seperti dulu?
Bagaimana kah rumah tangga mereka ke depannya?
Akankah ada sebuah penyesalan? Dari siapa?