“Setidaknya kalau kamu punya tanggung jawab, pulanglah sebentar saja. Jenguk aku, lihat aku sebentar saja, Mas,” ucapku saat mendatangi kantor tempat Mas Randi bekerja.
Mas Randi tidak pernah mau mengerti kemauanku. Dia lebih perduli dengan mantan kekasihnya yang saat ini sedang sakit. Mas Randi bahkan lebih sering datang ke rumah sakit daripada ke rumahnya sendiri.
Kalau begini caranya, lebih baik aku menyerah saja.