Kamu? Kamu pria berekor itu bukan?" Hadi menelengkan kepalanya, mencoba mencari sesuatu di belakang bokongku.
Ah sial, rupanya ingatannya sangat kuat. Padahal malam itu dia dalam keadaan sekarat.
"Jangan bicara sembarangan, apanya yang berekor. Dia kakakku," celetuk Cahyo.
"Kamu siapa?"
"Aku Cahyo, orang yang membawamu ke rumah sakit."
"Oh." Hadi memelankan suaranya.
Dalam keadaan sakitpun pria itu terlihat sangat angkuh. Kalau saja aku tau dia sesombong ini, kutinggalkan saja dia di hutan, biar jadi santapan anjing liar.