"Jadi, Kak Zidan pilot?" tanya Aina untuk memastikan informasi yang baru saja diterima. "Hmmm!" "Wah, asyik! Bisa keliling dunia, dong!" seru Aina dengan mata berbinar-binar. "Aina mau keliling dunia?" tanya Zidan. "Mau!" "Sama Kak Zidan mau keliling dunianya?" lanjut Zidan. Kali ini suaranya sedikit serak. Mendengar itu, jantung di dada Aina detakannya menjadi lebih cepat. Terlebih kala pandangan mereka bertemu. Debaran itu makin tak menentu. Suasana cair tadi mendadak kaku.