Aku tak pernah menyangka Mas Parmin berubah setelah tiga tahun di kota. Dia melupakan kami, melupakan Erhan, anaknya sendiri.
Kedatangan kami bukannya membawa kebahagiaan tetapi malah menambah luka saat aku tahu dia punya istri baru.
"Apakah kami gak berarti dalam hidupmu, Mas?"
"Enggak, karena kalian hanya masa lalu. Sebuah masa lalu yang sudah tutup buku!"
Aku tidak mau diam saja. Kedatangan kami ke kota tidak akan sia-sia. Mas Parmin akan ingat lagi dengan ku dan Erhan.
Bagaimana kelanjutan ceritanya. Akankah Parmin kembali?
Ikuti ceritanya dengan klik berlangganan dan rate bintang lima ya.
Terima kasih.