Sesosok mayat ditemukan tenggelam di Selat Bhosporus, meninggalkan jejak tanya dan kenangan.
Pujian untuk novel ini:
Novel yang bergizi, tentang tiap lekuk Istanbul, cinta yang tak biasa, dan rasa sepi yang membunuh. Menenggelamkan dan penuh kejutan.” (Faris BQ; Penulis dan Motivator—Kandidat Doktor di University of Ankara)
“Agar tak kacangan, kisah cinta itu harus filosofis. Tidak hanya memberikan perasaan yang mendesir, juga memberikan pengayaan yang bertubi-tubi. Jika Anda pergi ke Turki demi secangkir teh, itu membuat Anda berpikir betapa dalam makna teh pada kehidupan Anda, pada cinta sejati Anda. Penghuni Harem adalah bukti bahwa cinta …. memang seharusnya tidak sederhana.” (Tasaro GK, Penulis)
“Sebuah novel berkelas yang akan mengantarkan Anda menikmati eksotisme Istanbul, mahkota yang selalu menerbitkan rindu untuk datang bertandang. Bahasanya lincah mengalir, selain "gurih" dan menggugah. Layak dinikmati sambil menyeruput teh di sore hari.”
(Nurkholis Ridwan; Jurnalis, Penulis, dan Pengamat Politik Timur Tengah)