BLURB :
Adalah kisah, tentang hilangnya kapal dagang yang bernama SAMUDRA RAYA. Kapal ini dibuat di tahun 2019 di sebuah pabrik galangan PT PAL Surabaya. Saat hilang, kapal ini mengangkut 160 awak kapal termasuk nahkoda. Dan 23 diantaranya adalah siswa PRA-PRALAGUNA. Serta ratusan peti kemas yang akan dikirim ke Kota Banjarmasin.
Pencarian kapal besar selebar 44 meter ini tentu seharusnya bukanlah perkara sulit, sebab kapal ini sudah dilengkapi beberapa sensor canggih, dimana setiap pergerakan serta informasi dapat terbaca melalui sistem satelit bahkan kapal ini juga bisa membaca situasi, kondisi cuaca secara update selama 6 jam kedepan.
Keanehan demi keanehan mulai terjadi, di saat malam hari, gelombang besar menghantam kapal secara berulang-ulang padahal dalam sistem radar kapal berada di zona tanpa badai namun kenyataan posisinya berada pada titik badai mematikan. Sehingga, kapal pun dinyatakan tenggelam dan hilang.
Pencarian dilakukan. Terutama, para awak yang sebenarnya kecil kemungkinan ditemukan dalam kondisi hidup. Saat pencarian terjadi, petunjuk demi petunjuk keberadaan kapal ini mulai terjawab. Bahwa di tahun 1925, kapal ini pernah terlihat bersandar di sebuah pulau misteri yang bernama SARANJANA Pulau yang berada di sekitar perairan Banjamasin. Saranjana, termasuk salah satu pulau yang aneh hanya terlihat sekitar 36 tahun sekali.
Kisah pulau, atau Kota Saranjana bukanlah isapan jempol belaka. Pulau ini memang ada. Bahkan, masuk dalam arsip Kerajaan Belanda sebagai wilayah dari kekuasan Kolonial saat itu. Tapi sejak Indonesia merdeka, kota ini tidak pernah ada bahkan pemerintah sendiri sempat membuat sayembara untuk menemukan kota atau pulau yang hilang ini.
Nama Saranjana masih menjadi misteri, dan kondisi tempat serta lokasi pulau ini dahulunya pernah disebut di Novel Apokaliptik sebagai pulau misteri yang aneh, dimana di sekitar tahun 1925 kapal ini terlihat berlabuh di Saranjana. Bahkan oleh kapten kapal Belanda dahulu, keberadaan pulau serta kapal Samudra Raya direkam dalam sebuah video hitam putih dari kamera bisu.
Kenapa, harus ada Galin, Marna, Hala dan Djata di novel ini? Apa hubungannya dengan Novel APOKALIPTIK.
