Subscribe dulu biar tahu pemberitahuan untuk part selanjutnya.
=========
Keringat dingin membanjir dari dari Lisma, wanita itu melihat layar ponselnya beberapa kali. Asril tidak bisa dihubungi lagi sejak seminggu terakhir, lalu tiba-tiba saja ibunya meminta untuk pulang karena akan dilakukan pernikahan. Langsung pernikahan, tanpa ada perkenalan atau lamaran terlebih dahulu.
Ingin rasanya kabur dari keluarganya atau membawa Asril menghadap kedua orang tuanya. Bahwa Asril itu memang ada, bukan hanya khayalannya semata. Lelaki itu akan datang untuk melamarnya, seperti janjinya satu bulan yang lalu saat mereka pergi berdua ke Anyer.
Namun, apa? Lelaki itu bahkan tak memunculkan batang hidungnya, bagai hilang ditelan bumi. Apa keluarganya akan bisa percaya begitu saja jika tak ada lelaki yang bisa diajaknya pulang? Atau Asril memang hanya lelaki yang ada di mimpinya?
======
Kisah perjalanan Lisma bersama teman-teman bloggernya dan awal pertemuan dengan Asril di Pujon, Malang.
