Aurora terdiam. Mengumpulkan kekuatan kakinya yang terasa lemas, ia akhirnya bisa bangkit dan bertatapan kembali dengan kekasihnya.
“Malu banget nangis,” kalimat pertama Amar untuk Aurora setelah sekian menit hanya bertatapan. Aurora tersenyum lebar, tidak perduli air matanya yang malah turun semakin deras.