Gus Yasa' tak menyangka, ketidaksukaannya terhadap seorang gadis membuat pemuda seakan-akan jatuh pada perangkapnya sendiri. Berulang kali dijodohkan dengan Naja, ia selalu menolak. Namun, satu kalimat rupanya menjadi bumerang bagi lelaki tersebut yang berimbas pada kehidupannya bersama Naja. Gus Yasa' salah mengucapakan kalimat kabul nikah yang diwakilkannya untuk calon suami Naja.
"Itu bukan pernikahan saya! Saya hanya wakil!"
"Tapi, tidak ada kalimat perwakilan sama sekali di lafaz kabul nikah kamu!"