"Dasar anak pelakor!' Seorang wanita menghardikku.
Dia, mantan istri Ayahku. Ayah sambungku. Entah mengapa aku menjadi sasaran kemarahannya, menekanku dengan ucapan dan sikap bermusuhan.
Di rumah, kondisinya tak jauh berbeda.
Prankk!
Piring melayang dan pecah berserakan.
"Kau beri uang Anakmu tanpa seizinku!" teriak Mama pada Ayah.
Mama, bolehkah aku meminta, kuingin hidup damai tanpa pertengkaran.
Sejak Ayahku tiada, dan Mama menikah lagi aku yang seharusnya dilindungi sebagai Yatim, malah selalu ditekan oleh orang-orang dewasa di sekitarku
yukk simak terus bagaimana aku menjalani hidupku?